Mataram (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hassanudin mengajak institusi kampus untuk mengintegrasikan hasil riset dengan kebijakan pemerintah daerah (pemda) guna menjawab berbagai isu dan tantangan mulai dari kemiskinan, pertanian berkelanjutan, hingga pariwisata.
"Kami menginisiasikan berbagai program strategi yang bertujuan mendukung pendidikan tinggi di NTB, salah satunya kolaborasi riset daerah," ujarnya dalam pernyataan di Mataram, Rabu.
Hassanudin memandang dengan program-program riset yang dilakukan oleh kampus, maka diharapkan NTB dapat menjadi daerah yang kreatif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Baca juga: Kampus punya andil besar dalam kajian budaya daerah
Menurutnya, institusi pendidikan harus selalu berpikiran luas dan berakhlak baik serta memberi manfaat kepada masyarakat umum.
"Kami meyakini Indonesia dapat menjadi negara maju apabila kita memiliki daya saing dengan tidak hanya mengandalkan keunggulan komparatif," kata Hassanudin.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan keterampilan, pengetahuan, dan teknologi, serta pembelajaran seumur hidup, dapat memunculkan kreativitas dan inovasi-inovasi baru yang berguna bagi kemajuan daerah maupun negara.
Baca juga: 68 universitas di Indonesia ikuti pekan riset nasional di Unram
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) saat ini memiliki dua prioritas riset dan inovasi yakni pariwisata dan pertanian.
Kepala BRIDA NTB Lalu Suryadi menuturkan pemerintah daerah kini melirik potensi budaya untuk menjadi bahan atraksi yang disandingkan dengan objek wisata alam. Riset kebudayaan digunakan tersebut untuk pengembangan sektor pariwisata, karena budaya menawarkan peluang besar dalam mendongkrak perekonomian lokal.
Baca juga: Provinsi NTB tuan rumah Pekan Pemuda Riset dan Inovasi Nasional