Lombok Timur (ANTARA) - Salah seorang warga Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, mengamuk membabi buta dengan merusak rumah keluarganya dengan menggunakan linggis dan parang lantaran diduga gara gara kalah perkara.
Aksi beringas tersebut diduga dipicu tidak terima kalah perkara di pengadilan belum lama ini.
Korban dan warga yang melihat aksi pelaku tersebut, hanya bisa menonton, tidak ada yang berani mencega. Hal ini lantaran pelaku telah mengeluarkan ancaman bagi yang mencegahnya akan dihabisi, sehingga pelaku dengan leluasa meluapkan emosinya merusak dua rumah yang menjadi obyek perkara tersebut.
Korban yang tidak berani mencegah aksi pelaku dan tak terima perbuatan pelaku langsung melapor ke Polsek Keruak.
Aparat Polsek yang mendapat laporan, langsung menuju TKP, dan pelaku pun diamankan polisi bersama barang bukti yang digunakan melakukan aksi pengerusakan.
Kapolsek Keruak AKP Mastar saat dikonfirmasi membenarkan adanya seorang warga Desa Sepit yang melakukan aksi pengerusakan dua unit rumah milik keluarganya.
"Dugaan sementara aksi berutal pelaku merusak dua unit rumah milik keluarganya tersebut dipicu gara gara kalah dalam sidang," ucapnya.
Terhadap kasus tersebut, lanjut Mastar, korban melapor, dan anggota turun ke TKP dan lakukan olah TKP.
"Pelaku langsung diamankan bersama barang bukti dan pelaku saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan," katanya.
Berita Terkait
Hamili anak kandungnya, Seorang ayah di Lombok Timur diamuk warga
Jumat, 19 April 2024 19:35
Residivis di Lombok Timur tewas dihakimi massa usai serang warga gunakan parang
Sabtu, 13 April 2024 20:58
Sekda Lombok Timur ajak warga tetap jaga kerukunan pascalebaran
Rabu, 10 April 2024 14:20
Kerang senilai Rp772 Juta milik warga Lombok Timur raib dicuri maling
Kamis, 28 Maret 2024 16:53
Ditinggal Tarawih, dua ekor sapi milik warga Lombok Timur nyaris raib dibawa kabur pencuri
Kamis, 14 Maret 2024 13:01
Emosional!! seorang warga Lombok Timur tega bunuh adik iparnya
Sabtu, 9 Maret 2024 8:02
Lapas Selong Lombok Timur razia kamar warga binaan
Jumat, 8 Maret 2024 17:25
Kasus pencabulan, Ratusan warga tuntut pimpinan Ponpes di Bagi Papan Lombok Timur dibebaskan
Kamis, 29 Februari 2024 16:19