One way Cipali-Kalikangkung diperpanjang hingga Selasa siang

id Polri,Raden Slamet Santoso,One Way,Arus Mudik,Lebaran 2024,One way Cipali-Kalikangkung

One way Cipali-Kalikangkung diperpanjang hingga Selasa siang

Foto udara kendaraan melintas di jalan tol Pejagan-Pemalang, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (6/4/2024). Polri dan pihak pengelola jalan tol mulai memberlakukan jalur satu arah atau "one way" dari KM 72 Cipali hingga KM 414 Kalikangkung, karena mulai meningkatnya volume kendaraan pada arus mudik pada H-4 lebaran. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/nz

Jakarta (ANTARA) - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memperpanjang pemberlakuan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way di KM 72 Tol Cipali hingga KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung sampai Selasa siang.

Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso mengatakan one way diberlakukan hinggan Selasa (9/4) siang ini atau pukul 12.00 WIB.

"Korlantas perpanjang one way dari KM 72 Tol Cipali hingga KM 414 Tol Kalikangkung sampai dengan 9 April pukul 12.00 WIB," kata Raden dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan rekayasa lalu lintas one way dapat dihentikan apabila pada periode tersebut kondisi lalu lintas dari traffic counting berada di bawah parameter.
Selain itu, kondisi ini juga diikuti dengan pantauan CCTV dan laporan petugas di lapangan selama tiga jam berturut-turut.
Raden mengimbau para pengendara untuk selalu berhati-hati dan mematuhi petugas di lapangan.
Sebelumnya, Korps Lalu Lintas Polri memperpanjang masa penerapan rekayasa lalu lintas sistem satu arah arus mudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 dari KM 72 Tol Cipali hingga KM 414 Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (8/4) pukul 24.00 WIB hingga waktu yang belum ditentukan.
Adapun sistem rekayasa lalu lintas yang mulai berlaku Jumat (5/4) malam itu akan dihentikan pada Minggu (7/4) pukul 24.00 WIB.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengungkapkan alasan pihaknya memperpanjang penerapan one way melebihi jadwal yang tertera dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) karena adanya peningkatan jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol dari barat ke arah timur Pulau Jawa.