Pertamina, BPH Migas dan ESDM NTB pastikan kesiapan energi jelang Idul Fitri

id Pertamina,NTB,BPH Migas,Distribusi BBM,Idul Fitri

Pertamina, BPH Migas dan ESDM NTB pastikan kesiapan energi jelang Idul Fitri

Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memberikan bingkisan kepada pegawai SPBU di Pulau Lombok, NTB. (ANTARA/HO-Pertamina)

Mataram (ANTARA) - Dalam rangka memantau kesiapan dan kehandalan pasokan energi di masa Ramadan dan Idul Fitri,  Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus  wilayah Nusa Tenggara  beserta BPH Migas dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB melakukan tinjauan ke Integrated Terminal Ampenan, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) BIL dan SPBU 5483311 dekat Pelabuhan Lembar untuk memastikan kehandalan sarfas dalam kondisi aman dan lancar jelang  Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah pada Minggu (7/4).

Hasil pemeriksaan di SPBU tersebut  tidak ditemukan adanya pelanggaran dan  seluruh kegiatan operasional SPBU telah sesuai  dengan Standart Operation Procedure (SOP) serta kualitas standar yang ditetapkan. 

Untuk stok BBM di SPBU tersebut dipastikan mencukupi kebutuhan jelang Idulfitri dan hasil Tera  di dispenser yang dilakukan oleh dinas Metrologi telah sesuai dengan aturan Metrologi serta tidak terdapat kontaminasi air pada produk BBM yang dijual di SPBU.

Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman dalam tinjauan tersebut menyampaikan terima kasihnya kepada tim Pertamina wilayah NTB atas kerja sama yang baik dengan pihak BPH Migas dan ESDM NTB untuk kelancaran pendistribusian maupun pemantauan kondisi stok BBM di provinsi NTB. 

"Hari ini kami melakukan pemantauan sekaligus pemeriksaan, melakukan uji tera, baik terhadap kualitas BBM maupun terhadap kuantitas. Terima kasih kepada Pertamina wilayah NTB atas kerjasama yang baik dan pengawasan yang baik di Lombok melalui satgas Ramadan Idulfitri (RAFI) dan  kami konfirmasi stok kita di Lombok,  NTB termasuk Sumbawa alhamdulilah rata-rata bisa dikategorikan dalam kondisi aman," katanya.

"Kerja sama antara stakeholder seperti ini, antara Pertamina, SPBU, Pemerintah Daerah serta BPH Migas sangat penting dalam rangka menjamin tercapainya target subsidi tepat sekaligus menjaga agar tidak terjadi penyimpangan terhadap kualitas maupun kuantitas bahan bakar minyak yang disalurkan," tambah Saleh.

Kadis ESDM NTB, H. Sahdan, turut menyampaikan harapannya dalam tinjauan tersebut agar pelayanan yang baik terus dipertahankan.

"Pelayanan seperti ini terus kita pertahankan dan tingkatkan ke depannya. Harapan saya juga seluruh SPBU yang ada di NTB punya standar seperti ini agar  masyarakat tidak ada yang dirugikan," ujarnya.

Tinjauan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dan kewaspadaan terhadap faktor Health Safety Security Environment (HSSE) serta memastikan pelayanan terbaik kepada konsumen.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan pada Senin (8/4) dalam Rapat Koordinasi antara Pertamina Patra Niaga wilayah NTB  bersama Komite BPH Migas NTB dan Kadis ESDM NTB bertempat di Integrated Terminal BBM Ampenan  dan DPPU BIL perihal pemantauan Ketahanan Stok BBM dan elpiji.

Secara umum telah terdapat peningkatan konsumsi baik BBM, elpiji dan Avtur di Provinsi NTB  dan dalam kegiatan pemantauan stok BBM, elpiji, dan Avtur di Integrated Terminal Ampenan dan DPPU BIL  terpantau dalam keadaan aman dan siap untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik.  

Pada keterangan terpisah Manager Comm, Rel. & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menyampaikan bahwa pihak Pertamina juga telah melakukan serangkaian proyeksi dan kalkulasi terhadap konsumsi BBM pada masa Ramadan hingga arus mudik dan balik 2024 di Jatimbalinus.

 "Untuk wilayah NTB pada sektor transportasi diketahui bahwa terdapat kenaikan konsumsi BBM jenis Gasoline (bensin) sebesar 13,9% persen dari rata-rata normal harian 1478 kilo liter, dan pada BBM Gasoil (diesel) juga terjadi peningkatan sebesar 9,7% persen atau sekitar 457 kilo liter dari rata-rata normal," jelasnya.

Sementara, untuk sektor rumah tangga, kenaikan konsumsi elpiji diprediksi meningkat sebesar 7 persen dari konsumsi normal 427 metrik ton per hari.

Kenaikan tersebut terdiri dari elpiji 3 kilogram subsidi yang naik sebesar 7 persen dari konsumsi normal 411 metrik ton per hari, serta elpiji non subsidi yang naik 5 persen dari konsumsi normal harian sebesar 16 metrik ton.

"Berdasarkan proyeksi dan kalkulasi tersebut Pertamina mengambil langkah untuk melakukan penebalan stok, sehingga perediaan BBM dan elpiji di wilayah Jatimbalinus khususnya NTB bisa dipastikan aman selama periode satgas," kata Ahad.

Untuk wilayah NTB  Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus juga telah melakukan penebalan stok BBM di SPBU dan elpiji di pangkalan-pangkalan resmi.

Tambahan penyaluran/extra dropping elpiji 3 kg paling besar di  wilayah NTB dilakukan di Kota Bima dan Kabupaten Bima mengingat permintaan yang tinggi yaitu penambahan penyaluran sebesar 65.480 tabung  atau sekitar 540 persen dari  alokasi harian.

"Kami mengimbau masyarakat tidak khawatir dan tidak perlu melakukan pembelian secara berlebih di awal karena pasokan energi kami pastikan selalu tersedia," ucap Ahad.

 Apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi BBM dan elpiji, informasi dapat disampaikan melalui Call Center Pertamina 135 atau ESDM 136, serta melalui email pcc135@pertamina.com.