Mataram, 20/6 (ANTARA) - Tiga transmigran di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Labangka V, Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat tewas tersengat aliran listrik.
"Aliran listrik tersebut sengaja dipasang oleh salah seorang transmigran untuk menjaga tanaman dari serangan hama babi, namun yang menjadi korban adalah transmigran sendiri, minggu lalu," kata Camat Labangka, Tajudin, di Labangka, Sabtu.
UPT Labangka berjarak sekitar 80 km dari Kota Sumbawa Besar dengan menempuh perjalanan sekitar enam jam, karena jalan menuju UPT amat jelek.
Dikatakan, warga transmigran yang sengaja memasang aliran listrik yang mengakibatkan tiga nyawa melayang berinisial HM tersebut kini ditahan di Polsek Labangka untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Tajudin mengakui, hama babi di lokasi transmigrasi hingga kini masih cukup banyak, sehingga jika tidak dijaga, maka semua tanaman akan habis diserang, sehingga warga tidak mendapat apa-apa.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, M. Agus Patria mengatakan, NTB hingga kini telah membangun sebanyak 41 Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) untuk warga transmigran di Paulau Sumbawa dan Lombok.
Dari 41 UPT tersebut 20 UPT diantaranya telah diserahkan kepada peemrintah setempat termasuk enam UPT yang diserahkan tahun 2007.
Sementara sisanya 21 UPT masih dalam pembinaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB.
Sementara sejumlah UPT lainnya telah berkembang menjadi daerah mandiri seperti kawasan Labangka, Kabupaten Sumbawa yang telah menjadi kota kecamatan dan memiliki komoditas unggulan palawija sepeti jagung.
"Demikian juga dengan kawasan Sorinomo Kecamatan Pekat Kebupaten Dompu dan kawasan Soripanihi Kecamatan Tambora Kabupaten Bima yang berkembang menjadi pusat penghasil jambu mete," katanya.(*)