Kabupaten Tangerang, Banten (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan gangguan yang terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 menjadi pelajaran berharga untuk lebih memperkuat keamanan siber.
"Karena itu gangguan ini menjadi satu pelajaran yang berharga buat kita untuk mengantisipasi dan tidak boleh lagi terjadi pada masa yang akan datang," ucap Wapres memberi keterangan pers usai menghadiri acara Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) Ke-91 dan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2024 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin.
Menurut Wapres, serangan siber memang bisa terjadi di belahan dunia manapun, termasuk Indonesia. Untuk itu, pemerintah mempunyai tugas untuk mengantisipasi sekaligus memperkuat keamanan siber.
"Kita sedang menyiapkan antisipasi-antisipasi-nya. Memang ini selalu terjadi saja di dunia ini selalu terjadi. Oleh karena itu, kita akan memperkuat untuk melindungi juga kerahasiaan negara, masyarakat, dan juga pelayanan publik jangan sampai terganggu dan pemerintah akan terus berusaha. Karena itu, memang pemerintah selalu membuat satu data nasional, jadi supaya tidak tercecer ke mana-mana," tutur Wapres.
Wapres pun mengatakan kejadian tersebut juga sedang diusut oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Sebabnya apa terjadi penurunan ini, itu sedang dilakukan oleh pihak Kominfo dan juga oleh BSSN dan dari pihak keamanan sedang mencari sebabnya," ucap Wapres.
Diketahui, Menkominfo Budi Arie Setiadi menegaskan pemerintah tidak akan membayar atau memenuhi tuntutan senilai 8 dolar AS yang diajukan pihak penyerang PDNS 2.
"Nggak, nggak, nggak akan. Tidak akan," tegas Budi Arie kepada wartawan usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna tentang Perekonomian di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Budi mengatakan saat ini pusat layanan publik sudah bisa diatasi. Serangan virus ransomware yang ditujukan kepada PDNS 2, kata dia, tengah dievaluasi. Dia juga menekankan bahwa serangan bukan dilakukan terhadap PDN, melainkan terhadap PDNS 2.
Baca juga: Wapres harap BSI Expo berkontribusi nyata perekonomian nasional
Baca juga: Wapres kunjungi Papua untuk pastikan RIPPP
"Supaya teman-teman media jangan salah, ini bukan PDN tapi PDNS 2 yang ada di Surabaya. Bukan Pusat Data Nasional, ini PDNS 2, karena sedang dibangun PDN-nya maka kita gunakan yang sementara di Surabaya," kata dia.
Kepala BSSN Letjen TNI Hinsa Siburian secara terpisah menyampaikan bahwa gangguan yang terjadi pada PDNS 2 yang menyebabkan terganggunya berbagai layanan masyarakat sejak 20 Juni 2024 adalah akibat adanya serangan siber akibat ransomware bernama "Braincipher".
Berita Terkait
Jusuf Kalla ingatkan etika terkait isu digoyang sebagai Ketua Umum PMI
Selasa, 3 Desember 2024 19:47
Filipina perkuat pengamanan Presiden Marcos
Minggu, 24 November 2024 19:02
Berlakukan registrasi daring sebelum warga "Lapor Mas Wapres"
Selasa, 19 November 2024 19:11
Wapres Gibran menyerahkan bantuan kemasyarakatan dari aduan "Lapor Mas Wapres"
Selasa, 19 November 2024 17:25
Sistem Lapor Mas Wapres dimatangkan cegah laporan iseng
Senin, 18 November 2024 13:14
Wapres Gibran saksikan timnas Indonesia vs Jepang
Jumat, 15 November 2024 19:46
Wapres Gibran berpesan perhatikan kelompok rentan di pengungsian
Kamis, 14 November 2024 20:39
Gibran hadiri rapat penanggulangan erupsi Gunung Lewotobi
Selasa, 12 November 2024 9:37