Enam Warga Tenggelam di Pantai Gading Mataram

id Enam Warga Tenggelam

Enam Warga Tenggelam di Pantai Gading Mataram

Tim Pencarian dan Pertolongan Kantor Mataram menggunakan perahu karet menyisir perairan pantai Gading Kota Mataram, NTB, untuk mencari enam warga yang dilaporkan tenggelam pada Minggu (7/1).

"Jarak lokasi kejadian dari bibir pantai sekitar satu kilometer atau 273 derajat arah selatan"
Mataram (Antaranews NTB) - Enam warga dilaporkan tenggelam ketika sedang memancing ikan di perairan Pantai Gading, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu sekitar pukul 15.35 WITA.

Informasi yang diperoleh dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram menyebutkan, perahu ketinting menggunakan mesin 8 PK yang ditumpangi enam warga tersebut terbalik dihantam ombak.

"Jarak lokasi kejadian dari bibir pantai sekitar satu kilometer atau 273 derajat arah selatan," kata Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram Agus Hendra Sanjaya.

Ia menyebutkan identitas para korban, yakni Ketut Kariase, Wayan Sudarsana, Nyoman Juliasmara, dan Wayan Jerna. Sementara dua korban lainnya masih belum diketahui.

Tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram yang mendapatkan laporan dari salah seorang warga bernama Gede Hartawan, langsung bergerak menuju lokasi kejadian untuk melaksanakan operasi SAR.

Mereka kemudian berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan pelapor untuk melakukan operasi pencarian di sekitar lokasi kecelakaan.

Namun hingga Minggu (7/1) pukul 18.10 WITA, lanjut Agus, seluruh korban belum berhasil ditemukan. Operasi pencarian kemudian dihentikan sementara karena kondisi hujan dan gelombang yang relatif tinggi dan jarak pandang yang terbatas.

"Kami akan melanjutkan upaya pencarian korban pada Senin (8/1)," ujarnya.

Sementara itu, beredar informasi di media sosial Facebook, yang menyatakan seluruh korban sudah berhasil ditemukan di pantai Mapak, Kota Mataram. Namun kebenaran informasi tersebut masih diragukan.

"Informasi di media sosial tersebut sudah kami tindaklanjuti dengan mendatangi pantai Tanjung Karang dan Mapak, tapi hasilnya nihil", kata Agus. (*)