Mataram (ANTARA) - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mendorong sejumlah maskapai di tanah air maupun luar negeri untuk membuka kembali rute penerbangan langsung Australia-Lombok pulang pergi (PP).
Ketua BPPD NTB Sahlan M Saleh mengatakan penerbangan dari Australia ke Lombok ini sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke provinsi itu.
"Kenapa penerbangan langsung Lombok dan Australia ini penting, karena kita tahu pasar wisatawan Australia ini sangat tinggi," ujarnya, di Mataram, Rabu.
Menurutnya, salah satu pekerjaan rumah (PR) yang perlu diwujudkan BPPD NTB itu, adalah bagaimana penerbangan Australia Lombok ini bisa terwujud, seperti yang pernah dilakukan Jetstar dan AirAsia dari Perth-Lombok. Namun tentunya, langkah ini dilakukan dengan mendorong pemerintah bersama maskapai agar bisa membuka rute tersebut kembali.
"Kami sedang berupaya untuk bagaimana penerbangan ini bisa terwujud pastinya," kata Sahlan.
Baca juga: Bandara Lombok NTB buka rute penerbangan baru tujuan Balikpapan
Selain mendorong penerbangan langsung Australia-Lombok, tidak kalah penting yang perlu diwujudkan adalah bagaimana penerbangan langsung yang sudah ada saat ini seperti dari Kuala Lumpur, Malaysia dan Singapura ke Lombok, bisa juga ditambah dari yang ada sekarang. Termasuk, membuka rute-rute baru seperti dari Tiongkok ke Lombok.
"Malaysia dan Singapura ini pintu masuk wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia. Karena memang peminatnya banyak. Begitu pun juga China, karena ini yang besar dan ini yang sedang kami pikirkan bersama," ujar Sahlan yang juga Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB ini pula.
Disamping soal transportasi udara, yang perlu juga harus dikerjakan, kata Sahlan, yakni bagaimana pelaku usaha, asosiasi wisata dan pemerintah daerah membangun 'image' atau citra pariwisata NTB yakni Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa aman dan nyaman untuk dikunjungi.
"Satu di antara untuk membangun 'image' adalah melakukan promosi baik dalam negeri dan luar negeri dengan mengikuti pasar wisata yang mempertemukan antara 'buyer' dan 'seller," ujarnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan misi penjualan ke kota-kota besar di Indonesia yang selama ini menjadi pasar wisatawan NTB, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Sumatera, dan Kalimantan.
"Bahkan, kami juga akan garap daerah baru seperti Semarang, Jawa Tengah ini yang kami perlu dorong karena jumlah penduduknya sangat banyak," katanya lagi.
Baca juga: INACA mengharapkan adanya relaksasi industri penerbangan
Berita Terkait
NTB raih juara I nasional anugerah Keterbukaan Informasi Publik
Rabu, 18 Desember 2024 18:07
PJ Gubernur: UMK 2025 untuk 10 kabupaten/kota di NTB naik 6,5 persen
Rabu, 18 Desember 2024 17:00
Bandara Lombok tingkatkan pelayanan jelang Nataru 2025
Rabu, 18 Desember 2024 16:58
Kajati NTB tagih hasil audit inspektorat terkait Motocross 2023
Rabu, 18 Desember 2024 15:10
Kajati NTB telusuri indikasi korupsi Dikbud Rp42 Miliar
Rabu, 18 Desember 2024 15:09
Kajati NTB: Penyidikan korupsi lahan eks GTI masih berjalan
Rabu, 18 Desember 2024 15:07
Penahanan tersangka KUR sapi dititipkan di Lapas Lombok Barat
Rabu, 18 Desember 2024 14:10
Kementerian P2MI perkuat penempatan dan perlindungan PMI di NTB
Rabu, 18 Desember 2024 12:17