Disdag Kota Mataram benahi pasar tradisional Abian Tubuh

id Dinas Perdagangan,Kota Mataram,Penataan Pasar

Disdag Kota Mataram benahi pasar tradisional Abian Tubuh

Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram Uun Pujianto. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan pembenahan terhadap Pasar Abian Tubuh Cakranegara, salah satu dari 19 pasar tradisional di kota itu untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan bertransaksi.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Kamis, mengatakan, pasar tradisional Abian Tubuh yang saat ini dibenahi adalah bagian los pasar.

"Los pasar meliputi penggantian atap dan lantai dari paving block menjadi batako dengan realisasi pekerjaan sudah 80 persen lebih," katanya.

Untuk kegiatan penataan itu, Disdag menyiapkan anggaran sekitar Rp190 juta bersumber dari APBD Kota Mataram 2024.

Melalui penataan pasar tradisional ini, dia berharap bisa memberikan rasa aman dan nyaman baik untuk pedagang maupun konsumen dalam bertransaksi.

"Setelah ditata, los pasar tidak bocor dan becek lagi ketika datang musim hujan," katanya.

Uun mengatakan, keberadaan 19 pasar tradisional di Kota Mataram saat ini menjadi prioritas untuk dilakukan penataan secara bertahap dan bergantian.

"Satu per satu, pasar tradisional kami tata guna mengoptimalkan pemanfaatan-nya," katanya.

Karena itu melalui APBD Perubahan 2024, lanjutnya, pihaknya mengusulkan penataan sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Cemare, Rembiga, dan Pasar Karang Sukun.

"Dengan usulan anggaran masing-masing pasar Rp190 juta," katanya.

Baca juga: Kejari ungkap indikasi pidana pada penyaluaran DBHCHT di Disdag Mataram
Baca juga: Disdag bantu alat dagang bagi UMKM kuliner di Teras Udayana Mataram


Untuk Pasar Cemare, menurutnya, penataan akan dilakukan di lantai dua karena selama ini tidak dimanfaatkan sebab pedagang lebih memilih berjualan di lantai satu.

"Bagian atas akan kami optimalkan menjadi sentra kuliner," katanya.

Sementara itu untuk di Pasar Karang Sukun yang selama ini dikenal sebagai pasar pakaian bekas, dikonsep mengedepankan pasar tradisional sembako agar bisa tetap terlihat.

"Jadi pasar sembako sekarang berada belakang dan terkesan tertutup, akan kami pindah ke depan dan untuk pedagang pakaian bekas kita tata di belakang," katanya

Untuk Pasar Rembiga, tambah Uun, penataan dilakukan pada pemasangan gerbang pengaman los pasar sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.