Menkeu menekankan pentingnya bauran fiskal-makroekonomi di COP28

id menkeu,sri mulyani,COP28,Presidensi G20 Brazil

Menkeu menekankan pentingnya bauran fiskal-makroekonomi di COP28

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat Pertemuan ke-11 Coalition of Finance Ministers for Climate Action (CFMCA) atau Koalisi Menteri Keuangan untuk Aksi Iklim. (ANTARA/HO-Kementerian Keuangan)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya bauran kebijakan fiskal dan makroekonomi yang tepat untuk pendanaan transisi ekonomi pada konferensi para pihak dalam kerangka kerja sama PBB untuk perubahan iklim (COP28).

“Saya menggarisbawahi peran penting bauran kebijakan fiskal dan makroekonomi yang tepat untuk menarik pendanaan secara terjangkau untuk membiayai transisi ekonomi dalam aksi iklim,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Kamis.

Menkeu menjelaskan pertemuan itu mengulas topik bagaimana mewujudkan pembiayaan berkelanjutan yang makin tersedia, mudah diakses, dan terjangkau.

Sri Mulyani, sebagai Ketua Bersama (Co-chair) Koalisi Menteri-Menteri Keuangan untuk Aksi Iklim, menghadiri kegiatan tersebut sebagai salah satu panelis. Forum itu menjadi wadah bagi para menteri keuangan untuk bertukar pikiran, pengetahuan, dan pengalaman dalam menyusun kebijakan penanganan tantangan perubahan iklim, khususnya di era tingginya tingkat suku bunga global.

“Peran kebijakan yang baik dan tepat sangat penting. Kalau kita memiliki kebijakan yang baik, kita bisa menarik modal yang bagus,” tambahnya.

Baca juga: Rp762,1 triliun belanja pemerintah langsung mengalir ke rakyat
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani dinilai sebagai bakal calon kepala daerah perempuan potensial

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengapresiasi Menteri Keuangan dan Menteri Lingkungan Hidup Brazil dalam memimpin Presidensi G20. Dia juga mengapresiasi Menteri Keuangan Uni Emirat Arab (UEA) sebagai Pimpinan COP28 yang terus mendorong hadirnya berbagai pendanaan iklim yang nyata dan inovatif melalui swasta, filantropi, maupun Multilateral Development Bank (MDB) di luar pendanaan publik sendiri.

“Perubahan iklim tidak hanya sebagai tantangan, namun juga memberikan kesempatan. Bersama mari kita wujudkan peluang untuk menyelamatkan bumi kita dengan pendanaan iklim yang berkelanjutan,” tutur Menkeu.