Produksi padi di Lombok Tengah mencapai 250 ribu ton

id Produksi padi,Lombok Tengah ,NTB

Produksi padi di Lombok Tengah mencapai 250 ribu ton

Tanaman padi milik petani di Lombok Tengah, Provinsi NTB. ANTARA/Akhyar Rosidi

Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat produksi padi telah mencapai 250 ribu ton dari luas tanam 52 ribu hektare pada musim tanam pertama 2024.

"Itu hasil produksi pada musim tanam pertama dengan luas lahan pertanian 52 ribu hektare," kata Kepala Bidang Perkebunan di Dinas Pertanian Lombok Tengah Zaenal Arifin, di Lombok Tengah, Selasa.

Ia mengatakan produksi padi di Lombok Tengah pada musim tanam pertama itu rata-rata 5,5 ton per hektare, sehingga stok kebutuhan pangan untuk masyarakat di Lombok Tengah masih aman.

"Stok pangan di Lombok Tengah aman," katanya.

Baca juga: NTB optimalkan potensi bendungan untuk jaga produksi padi

Ia mengatakan target luas tanam di Lombok Tengah yang ditetapkan pemerintah itu mencapai 96 ribu hektare dalam setahun, sehingga realisasi target tanam di Lombok Tengah itu telah mencapai 50 persen lebih.

"Luas tanam padi pada musim kedua ini 34 ribu hektare. Artinya target yang diberikan itu bisa direalisasikan," katanya pula.

Dia mengatakan kurang luas tanam padi pada musim kedua ini, karena wilayah di Lombok Tengah ini ada yang tidak bisa melakukan penanaman padi dua kali, sehingga pada musim tanam kedua ini para petani ada yang tanam tembakau dan palawija seperti jagung.

"Luas tanaman tembakau saja itu bisa mencapai 10 ribu hektare," katanya lagi.

Baca juga: Produksi padi di Kota Mataram capai 8,3 ton perHa

Selain itu, wilayah di Kabupaten Lombok Tengah bisa dilakukan penanaman padi tiga kali dalam setahun, karena kondisi sumber air yang mendukung atau wilayah yang dekat dengan sumber mata air.

Adapun wilayah pertanian yang melakukan penanaman padi tiga kali, di antaranya di Kecamatan Jonggat, Pringgarata, Batukliang Utara, Batukliang dan Kecamatan Kopang.

"Artinya target luas tanam 96 ribu hektare per tahun itu bisa direalisasikan, karena masih ada musim tanam ketiga," katanya pula.

Baca juga: Produksi padi di NTB tembus 899 ribu ton pada Januari-Mei 2024