Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat memperkirakan produksi padi tahun ini mengalami penurunan sebesar 85,09 ribu ton atau sekitar 5,53 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Total produksi diperkirakan 1,45 juta ton pada tahun 2024, itu ada penurunan sekitar 5,53 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 1,54 juta ton," kata Kepala BPS NTB Wahyudin di Mataram, Jumat.
Produksi padi yang menurun pada subround I periode Januari-April 2024 sebesar 245,30 ribu ton atau setara 27,99 persen berdampak terhadap total produksi padi yang dihasilkan Nusa Tenggara Barat pada tahun ini.
Baca juga: Produksi padi di NTB tembus 899 ribu ton pada Januari-Mei 2024
Pada Januari-April 2023, jumlah produksi padi mencapai 876,36 ribu ton. Sedangkan, periode yang sama tahun ini hanya sebanyak 631,06 ribu ton.
Menurut Wahyudin, faktor cuaca akibat El Nino yang membuat musim kemarau menjadi lebih panjang berdampak terhadap penurunan produksi padi.
Pada subround II (Mei-Agustus) 2024, produksi padi sebanyak 616,68 ribu ton. Adapun periode yang sama tahun lalu hanya berjumlah 486,66 ribu ton.
Baca juga: Distan sebut produksi padi di Mataram tertinggi di NTB
Angka sementara subround III (September-Desember) 2024 diperkirakan jumlah produksi padi sebanyak 205,70 ribu ton. Sedangkan, periode yang sama tahun lalu hanya tercatat sebanyak 175,51 ribu ton.
"Meski produksi padi menurun, tapi Nusa Tenggara Barat masih surplus karena kebutuhan setahun sekitar 800 ribu ton," pungkas Wahyudin.
Baca juga: NTB optimalkan potensi bendungan untuk jaga produksi padi
Berita Terkait
Indeks Pembangunan Statistik Bima masuk kategori baik
Jumat, 13 Desember 2024 19:26
BPS: Tomat dan bawang merah sumbang inflasi tertinggi di NTB
Senin, 2 Desember 2024 18:23
Dinkes: Kenaikan IPM di NTB harus dipertahankan
Sabtu, 16 November 2024 14:08
Nilai impor NTB naik 97,92 persen pada Oktober 2024
Jumat, 15 November 2024 16:47
BPS: Nilai ekspor NTB capai 105,10 juta dolar AS pada Oktober 2024
Jumat, 15 November 2024 16:45
NTB gelar 23 pangan murah untuk stabilkan harga
Kamis, 7 November 2024 20:31
Tingkat pengangguran terbuka NTB turun 2,73 persen di 2024
Rabu, 6 November 2024 5:29
BPS: Musim panen tembakau dongkrak pertumbuhan industri pengolahan di NTB
Selasa, 5 November 2024 17:07