Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Buku Merahnya Ajaran Bung Karno karya Airlangga Pribadi sebagai pedoman betapa pentingnya rakyat untuk berdaulat dan melawan ketidakadilan.
"Buku yang diilhami dari nilai-nilai perjuangan Bung Karno itu juga mengajarkan betapa pentingnya melawan ketidakadilan meski harus melewati jalan yang terjal," kata Hasto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dia meyakini seluruh pemikiran Bung Karno mengandung nilai perjuangan tentang pembebasan rakyat. Sebab, pemikiran Bung Karno memiliki desain untuk membawa rakyat berdaulat, bukan untuk merubah kedaulatan rakyat hanya menjadi kedaulatan bagi keluarganya sendiri.
“Untuk itu, tujuan kita adalah merombak struktur kekuasaan yang tidak adil, struktur kekuasaan yang desainnya adalah untuk kedaulatan rakyat, tapi telah dirubah untuk keluarga, ini yang harus kita lakukan perlawanan dari aspek intelektual hingga menjadi gerakan,” ujarnya.
Sementara itu, penulis buku "Merahnya Ajaran Bung Karno" Airlangga Pribadi Kusman menyinggung gagasan yang muncul pada 1970an bernama theatre of the oppress (teater kaum tertindas).
Menurutnya, gagasan yang ditulis Sastrawan Augusto Boal itu menggambarkan perjuangan Presiden Pertama Soekarno alias Bung Karno yang melawan penindasan oleh penjajah untuk mendorong pembebasan. Ia menilai semangat itu kini sudah berbeda.
"Dalam teater itu kalau kita dalam konteks perjuangan, maka akan melihat Bung Karno adalah tokoh yang mendorong pada proses pembebasan dan perubahan sosial," tambah Airlangga.
Dia menyebut Bung Karno sebagai tokoh theatre of the oppress yang melibatkan rakyat untuk turut membangun tanah air dan seisinya, bukan sebagai penonton saja.
"Mereka (rakyat) tidak diam, mereka bagian dari teater pembebasan," tuturnya.
Di sisi lain, pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan bahwa para pendiri bangsa memiliki kemampuan berpikir. Ia mengatakan penting untuk mengembalikan kemampuan tradisi berpikir untuk diterapkan rakyat Indonesia.
Oleh karena itu, Rocky selalu menyukai diundang dalam acara diskusi seperti ini.
"Karena hanya dengan pikiran kita bisa meloloskan seluruh ide, untuk bertengkar dengan pikiran bangsa. Saya mau memaksimalkan forum ini, sebagai upaya pertama untuk mendalilkan bahwa ada Ibu Kota Negara, tetapi saya ingin Rangkasbitung jadi Ibu Kota Pikiran," ungkap Rocky.
Dia menekankan forum ini ialah diskusi Buku Merahnya Ajaran Bung Karno. Dia ingin mengajak audiens untuk membaca bagaimana Bung Karno bisa direlevansikan di dalam keadaan hari-hari ini di tengah ada ketegangan dunia.
Baca juga: KPK jadwalkan pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada 20 Agustus
Baca juga: Ahok sebut PDIP tak mungkin usung Anies maju Pilkada Jakarta
Rocky mengatakan ketika orang bepergian ke Eropa atau Amerika Serikat, mereka tidak bertanya soal bahasa. Namun, mereka akan bertanya tentang HAM, demokrasi, lingkungan hidup, dan solidaritas kemanusiaan.
"Semua itu adalah pikiran Bung Karno, bahkan mendahului zaman. Jadi, kita jangan tenggelamkan pikiran itu," pungkasnya.
Berita Terkait
PDIP sebut Puan Marahani calon tunggal untuk Ketua DPR selanjutnya
Selasa, 1 Oktober 2024 14:39
Arteria Dahlan rela mundur dari DPR RI untuk digantikan Cucu Soekarno
Selasa, 1 Oktober 2024 14:14
Cucu Soekarno lolos jadi anggota DPR RI usai Sri Rahayu-Arteria Dahlan mundur
Selasa, 1 Oktober 2024 14:12
DKPP tunggu laporan calon DPR terpilih dari PKB dan PDIP
Jumat, 27 September 2024 19:21
PDIP sebut pertemuan dengan Prabowo tergantung keputusan Megawati
Jumat, 27 September 2024 13:09
KPU batal lantik Tia Rahmania karena telah diberhentikan PDIP
Jumat, 27 September 2024 13:02
PDIP tegaskan Tia Rahmania terbukti alihkan suara partai di Pemilu 2024
Jumat, 27 September 2024 12:59
Megawati dan Prabowo bakal bertemu di tempat yang asyik
Kamis, 26 September 2024 13:47