Prediksi harga saham hari ini akan menguat di tengah 'reshuffle' kabinet

id Indeks Harga Saham Gabungan,Bursa Efek Indonesia,Indonesia Stock Exchange,Harga saham hari ini,Gara saham gabungan hari ini

Prediksi harga saham hari ini akan menguat di tengah 'reshuffle' kabinet

Ilustrasi - Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/aa)

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin diperkirakan bergerak menguat terbatas di tengah adanya ‘reshuffle’ jajaran menteri kabinet Indonesia Maju.

IHSG dibuka menguat 4,74 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.436,83. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,28 poin atau 0,03 persen ke posisi 924,98.
 
“Banyaknya sentimen penggerak IHSG diperkirakan akan bergerak menguat terbatas,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
 
Presiden Joko Widodo dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet pada hari ini, Senin (19/08), salah satu menteri yang dikabarkan akan diganti adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.
 
Selain itu, Jokowi dikabarkan akan melantik dua orang kepala badan, salah satunya adalah kepala Badan Gizi Nasional. Badan Gizi Nasional baru dibentuk melalui Perpres 82/2024 yang diteken Jokowi pada 15 Agustus 2024.
 
Reshuffle diperkirakan akan memanaskan hubungan antara Jokowi dan Megawati, serta berimbas pula pada kasus-kasus hukum partai di Indonesia.
 
Pada pekan ini, Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa dan Rabu, salah satu yang paling ditunggu pasar adalah pernyataan BI mengenai kebijakan ke depan.
 
Dari mancanegara, bank sentral AS The Fed sudah mengisyaratkan pemangkasan pada September dan BI diperkirakan akan mengikutinya, yang mana data pekan lalu membantu meredakan kekhawatiran pasar, data penjualan ritel yang dirilis pada Kamis (15/08) jauh lebih kuat dari yang diperkirakan, sementara klaim pengangguran mingguan turun.
 
Kedua faktor tersebut memberikan bukti bahwa kekhawatiran resesi, terlalu berlebihan, yang mana bacaan inflasi yang dirilis awal pekan ini juga memperkuat harapan bahwa skenario soft landing masih mungkin terjadi.
 
Dari regional, Bank Rakyat China (PBoC) akan mengumumkan suku bunga acuan pinjaman (LPR) satu tahun dan lima tahun pada Selasa (20/08).
 
Sebelumnya, China menurunkan acuan suku bunga pinjaman setelah pemangkasan suku bunga mengejutkan oleh PBoC. LPR satu tahun diturunkan sebesar 10 basis poin menjadi 3,35 persen dari 3,45 persen sebelumnya, sementara LPR lima tahun dikurangi dengan margin yang sama menjadi 3,85 persen dari 3,95 persen.
 
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street mayoritas ditutup melemah, merespon penurunan saham teknologi, ditengah investor bersiap untuk kinerja kuartal II -2024, indeks S&P 500 kehilangan 0,5 persen yang berakhir pada 5.436,44, indeks Nasdaq melemah 1,28 persen ditutup pada 17.147,42, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 203,40 poin, atau 0,5 persen pada 40.743,33. Saham Nvidia turun 7 persen, sementara Microsoft turun sekitar 0,9 persen.
 
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 28,50 atau 0,07 persen ke 38.034,19, indeks Hang Seng menguat 223,59 poin atau 1,28 persen ke 17.653,75, indeks Shanghai menguat 20,59 poin atau 0,72 persen ke 2.900,02, dan indeks Strait Times melemah 5,21 poin atau 0,16 persen ke 3.347,66.