Pelajar di Lombok Tengah kampanye gerakan pencegahan kekerasan anak

id Lombok Tengah ,NTB,Pelajar

Pelajar di Lombok Tengah kampanye gerakan pencegahan kekerasan anak

Pelajar di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB usai melaksanakan deklarasi pencegahan narkoba, kekerasan terhadap anak, pernikahan anak, dan perundungan di Lombok Tengah, Selasa (20/8/2024) (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Lombok Tengah (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berkolaborasi dengan PKK Lombok Tengah untuk melibatkan pelajar dalam mengampanyekan pencegahan kekerasan terhadap anak di sekolah.

"Deklarasi ini bukan hanya seremonial, namun harus diterapkan di sekolah supaya tidak ada bullying (perundungan) dan kekerasan anak serta tidak terlibat dalam kasus narkoba," kata Ketua TP PKK NTB Dessy Hassanudin di Lombok Tengah, Selasa.

Dia mengatakan hal itu saat acara deklarasi pencegahan narkoba, pernikahan anak, bullying, pencegahan kekerasan terhadap anak yang dilaksanakan oleh para pelajar di Lombok Tengah.

"Baru selesai deklarasi, jangan sampai ada pelajar yang melakukan kekerasan terhadap adik kelas," katanya.

Baca juga: Sebanyak 50 kasus kekerasan anak dan perempuan terjadi di Mataram

Ia mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mencegah peredaran narkoba, perundungan, kekerasan terhadap anak dan mewujudkan sekolah ramah anak.

"Ini untuk mewujudkan sekolah ramah anak," katanya.

Ia mengapresiasi langkah yang dilaksanakan pemerintah daerah dalam mewujudkan kabupaten layak anak, sehingga kasus kekerasan terhadap anak mengalami penurunan pada 2023 menjadi 44 kasus bila dibandingkan dengan kasus kekerasan terhadap anak pada 2022 yang mencapai 70 kasus.

"Semoga tahun ini menurun dan tidak ada lagi kasus kekerasan terhadap anak di Lombok Tengah," katanya.

Baca juga: NTB mendeklarasikan anti kekerasan terhadap anak

Ketua TP PKK Lombok Tengah Nurul Aini Pathul Bahri mengharapkan kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat anak dalam melawan kekerasan terhadap anak dan mencegah peredaran narkoba.

"Kami berharap apa yang disampaikan ini bisa juga diceritakan kepada teman sebaya di sekolah," katanya.

Ia mengatakan kemajuan daerah itu tergantung dari anak muda, sehingga diharapkan kepada para pelajar bisa menyosialisasikan terkait dampak bahaya narkoba, kekerasan terhadap anak, dan mencegah pernikahan dini.

"Semoga kekerasan terhadap anak bisa dicegah dengan adanya deklarasi bersama ini," katanya.