Mayoritas kota besar di Indonesia hujan ringan dan berawan

id prakiraan cuaca, curah hujan, BMKG,Siklon Bebinca,Siklon Tropis

Mayoritas kota besar di Indonesia hujan ringan dan berawan

Kota Baturaja, Kabupaten OKU diguyur hujan pada Selasa (10/9/2024). (ANTARA/Edo Purmana)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas kota besar di Indonesia diguyur hujan berintensitas ringan, dan berawan tebal pada Jumat.
 

Prakirawan BMKG Ida Pramuwardani dalam laporan yang dipantau di Jakarta, menjelaskan potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam akan mengguyur Kota Ambon, Jayawijaya, Nabire, Jayapura, Merauke, Mamuju, Tanjung Selor, Denpasar, Serang, Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru dengan suhu berkisar 24-31 Celcius.

Sebagian kota lainnya, seperti Jambi, Mamuju, Makassar, Kendari, Palu, Manado, Nabire akan diguyur hujan berintensitas sedang atau curah hujan lebih dari 4,0 mm per jam dengan suhu berkisar 22-28 Celcius.

Pada prakiraan hujan disertai petir akan terjadi di Tanjung Pinang, Palembang dengan suhu diprakirakan berkisar 23-29 Celcius. Hujan intensitas deras dengan curah hujan lebih dari 50 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Padang, Bandung dengan suhu berkisar 24-28 Celcius.

Untuk Gorontalo, Semarang, Surabaya, Mataram, Kupang, D.I Yogyakarta, Makassar, Palu, Sorong, Ternate, Manokwari, Kendari, Manado, Pontianak, Samarinda, Palangka raya, Banjarmasin, Lampung, dan Jakarta diprakirakan cerah-berawan, berawan tebal sepanjang hari dengan suhu berkisar 25-31 Celcius.

Ia menjelaskan Siklon Bebinca di Samudera Pasific timur Filipina menarik aliran masa udara dan membawa udara basah ke wilayah siklon. Kondisi ini membuat wilayah Indonesia utara ekuator, seperti Kalimantan, Sulawesi, sebagian Maluku Utara cerah berawan dan berawan.

Baca juga: Potensi kekeringan di NTB pada musim kemarau kali ini diprediksi meluas
Baca juga: Hari Kamis, Jakarta diprakirakan hujan

Aktivitas gelombang ekuator rosbby di wilayah Sumatra meningkatkan potensi awan hujan di wilayah tersebut. Daerah pertemuan angin terpantau di sekitar Laut Cina Selatan dan Samudera Pasifik utara Papua. Kondisi tersebut juga diperkirakan mampu meningkatkan pertumbuhan awan penghujan.

Angin permukaan di Indonesia umumnya didominasi angin yang bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan 9-45 kilometer per jam.