Pejabat Bank Dunia-IMF dijadwalkan ke Lombok
Kami bersama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah di NTB, tidak ingin kunjungan tersebut hanya sebagai bentuk rasa simpati, tapi bagaimana memanfaatkan menjadi sebuah pesan positif kepada dunia
Mataram (Antaranews NTB) - Para pejabat Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (IMF) dijadwalkan berkunjung ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 8 Oktober, sebagai bentuk simpati kepada korban gempa di daerah tersebut.
"Kami terima informasi dari panitia pusat beberapa waktu lalu bahwa Presiden World Bank dan Direktur Pelaksana IMF akan berkunjung ke Lombok sebagai bentuk simpati sekaligus memberikan bantuan," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, Achris Sarwani.
Ia mengatakan rencana kunjungan singkat selama beberapa jam tersebut sebagai rangkaian penyelenggaraan International Monetary Fund (IMF) and the World Bank Annual Meetings and the World Bank Annual Meetings yang akan berlangsung di Bali pada Oktober.
Kedua pejabat lembaga finansial dunia tersebut rencananya akan datang ke Lombok menggunakan pesawat jet pribadi. Selama di Lombok, mereka akan didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Daerah yang akan dikunjungi kemungkinan Kabupaten Lombok Utara sebagai daerah terdampak gempa paling parah. Namun tidak menginap, hanya beberapa jam saja," ucap Achris.
Pihaknya berharap kedatangan para pejabat dari Bank Dunia dan IMF, bisa menjadi pesan positif bagi dunia bahwa NTB aman untuk dikunjungi, dan investasi masih tetap bagus.
"Kami bersama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah di NTB, tidak ingin kunjungan tersebut hanya sebagai bentuk rasa simpati, tapi bagaimana memanfaatkan menjadi sebuah pesan positif kepada dunia," katanya.
Terkait dengan berbagai kegiatan yang akan digelar di Lombok selama penyelenggaran pertemuan Bank Dunia dan IMF, Achris mengatakan seluruh acara formal dibatalkan.
Hal itu dilakukan karena pertimbangan kondisi pascagempa bumi yang mengguncang NTB beberapa kali sejak 29 Juli-Agustus 2018, masih belum memungkinkan untuk kelancaran pelaksanan acara.
"Kita sebagai tuan rumah juga belum nyaman, apalagi tamunya VVIP, agak berat," ucap Achris sambil berharap tidak ada perubahan agenda dari panitia pusat terkait kunjungan pejabat Bank Dunia dan IMF. (*)
"Kami terima informasi dari panitia pusat beberapa waktu lalu bahwa Presiden World Bank dan Direktur Pelaksana IMF akan berkunjung ke Lombok sebagai bentuk simpati sekaligus memberikan bantuan," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, Achris Sarwani.
Ia mengatakan rencana kunjungan singkat selama beberapa jam tersebut sebagai rangkaian penyelenggaraan International Monetary Fund (IMF) and the World Bank Annual Meetings and the World Bank Annual Meetings yang akan berlangsung di Bali pada Oktober.
Kedua pejabat lembaga finansial dunia tersebut rencananya akan datang ke Lombok menggunakan pesawat jet pribadi. Selama di Lombok, mereka akan didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Daerah yang akan dikunjungi kemungkinan Kabupaten Lombok Utara sebagai daerah terdampak gempa paling parah. Namun tidak menginap, hanya beberapa jam saja," ucap Achris.
Pihaknya berharap kedatangan para pejabat dari Bank Dunia dan IMF, bisa menjadi pesan positif bagi dunia bahwa NTB aman untuk dikunjungi, dan investasi masih tetap bagus.
"Kami bersama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah di NTB, tidak ingin kunjungan tersebut hanya sebagai bentuk rasa simpati, tapi bagaimana memanfaatkan menjadi sebuah pesan positif kepada dunia," katanya.
Terkait dengan berbagai kegiatan yang akan digelar di Lombok selama penyelenggaran pertemuan Bank Dunia dan IMF, Achris mengatakan seluruh acara formal dibatalkan.
Hal itu dilakukan karena pertimbangan kondisi pascagempa bumi yang mengguncang NTB beberapa kali sejak 29 Juli-Agustus 2018, masih belum memungkinkan untuk kelancaran pelaksanan acara.
"Kita sebagai tuan rumah juga belum nyaman, apalagi tamunya VVIP, agak berat," ucap Achris sambil berharap tidak ada perubahan agenda dari panitia pusat terkait kunjungan pejabat Bank Dunia dan IMF. (*)