Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta kecamatan dan kelurahan lebih aktif melakukan pemantauan di wilayah masing-masing terhadap dampak kemarau.
Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Jumat, mengatakan, pemantauan tersebut bertujuan sebagai upaya mitigasi dampak potensi kekeringan akibat musim kemarau.
"Jika ada temuan sumur warga kering atau terjadi penurunan debit air bersih, segera lapor agar kami dapat mengambil langkah penanganan," katanya.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi kondisi sejumlah wilayah di daerah ini yang sudah mengalami kekurangan air bersih akibat musim kemarau.
Baca juga: Pemkot Mataram siapkan 10 ton beras cadangan pangan untuk antisipasi bencana
Selain itu, beberapa waktu lalu sejumlah kelurahan di Kota Mataram dilakukan pendistribusian air bersih oleh PTAM Giri Menang Mataram ke sejumlah wilayah di Kota Mataram, seperti di wilayah Babakan, Gegutu, Pagutan, dan Pejarakan Karya Ampenan.
Pendistribusian air bersih oleh PTAM tersebut dilakukan dengan sistem injeksi atau penyuntikan dari dari tangki PTAM ke pipa saluran induk di wilayah tersebut.
"Setelah kami berkoordinasi dengan PTAM, pendistribusian itu dilakukan karena terjadi masalah teknis dan itu kasuistik," katanya.
Menurut keterangan dari PTAM, lanjut Irwan yang juga menjabat sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram, masalah teknis yang ditemukan terjadi akibat pengembunan pada jaringan pipa sehingga menghambat aliran air.
"Karena itulah, salah satu cara yang dilakukan agar masyarakat khususnya pelanggan PTAM mendapatkan air bersih adalah dengan diinjeksi," katanya.
Baca juga: Dinsos pastikan mobil tangki air siap pakai antisipasi kemarau di Mataram
Namun demikian, katanya, hingga saat ini pihaknya belum menerima keluhan masyarakat terkait dengan dampak kemarau saat ini.
"Tapi kami juga sangat berharap partisipasi masyarakat agar segera melapor jika di sekitarnya ada potensi dampak kemarau," katanya lagi.
Irwan mengatakan, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Kota Mataram belum pernah terdampak kekeringan yang signifikan seperti daerah-daerah lain, karena Kota Mataram diuntungkan dengan kondisi geografis yakni berada di wilayah hilir.
"Bahkan saat puncak kemarau kebutuhan air untuk utilitas masyarakat di Mataram seperti untuk mandi, cuci, masak, dan lainnya masih terpenuhi," katanya.
Baca juga: BPBD identifikasi wilayah berpotensi terdampak kemarau di Mataram
Meskipun ancaman kekeringan akibat kemarau di Kota Mataram sangat kecil, tapi berbagai potensi dampak kemarau harus tetap diwaspadai salahnya potensi bencana kebakaran.
Terkait dengan itu, lanjutnya, masyarakat harus waspada dan antisipasi dengan menghindari hal-hal yang bisa memicu kebakaran.
Misalnya, tidak membuang puntung rokok sembarangan, membakar sampah, melakukan pengecekan terhadap kompor, listrik, dan alat-alat elektronik lainnya sebelum meninggalkan rumah.
"Itu memang terlihat sepele sehingga sering kali kita lalai. Tapi, kelalaian kita itu bisa jadi potensi bencana kebakaran," katanya.
Baca juga: Antisipasi kekeringan, PTAM Giri Menang Mataram distribusi air bersih ke 362 titik
Berita Terkait
Akademisi: Kegiatan pertambangan buat daerah sekitar jadi kering
Senin, 25 November 2024 13:58
Kemarin, Diskes ingatkan warga DB, antisipasi kekeringan hingga tema debat Pilkada NTB
Rabu, 6 November 2024 7:47
Dinsos NTB distribusikan 1,5 juta liter air untuk warga terdampak kekeringan
Selasa, 5 November 2024 20:01
Pemkab Dompu salurkan bantuan air bersih bagi warga terdampak kekeringan
Senin, 28 Oktober 2024 15:55
Dinsos Mataram aktif bantu air bersih ke sejumlah wilayah terdampak kekeringan
Senin, 28 Oktober 2024 14:49
Aparat TNI di Sumbawa intensifkan distribusi air bersih ke daerah kekeringan
Selasa, 22 Oktober 2024 16:21
Sebanyak 200 hektare lahan pertanian di NTB gagal panen
Jumat, 18 Oktober 2024 18:11
BPBD sebut kekeringan di Lombok Tengah mulai meluas
Rabu, 16 Oktober 2024 11:59