Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendapat kejutan ulang tahun saat meninjau kondisi Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput di Kelurahan Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu.
Berdasarkan siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara merupakan orang pertama yang mengumumkan bahwa Tito baru saja merayakan ulang tahun pada Sabtu (26/10).
Kejutan tersebut tidak hanya diumumkan oleh Ara, tetapi juga dirayakan bersama masyarakat yang menghuni rusun tersebut.
“Pak Tito luar biasa, beliau ulang tahun hari ini tapi belum sampai rumah langsung ketemu ibu,” kata Ara di tengah dialog dengan penghuni Rusun.
Warga yang hadir turut memberikan ucapan selamat dan menyanyikan lagu ulang tahun, menciptakan suasana hangat dan penuh keakraban. Tito terlihat tersenyum dan berterima kasih kepada semua pihak atas perhatian yang diberikan. Dirinya juga sempat meniup lilin di atas kue ulang tahun yang sudah disiapkan.
Sebagai informasi, peninjauan ini memang dilakukan saat keduanya baru saja tiba di Jakarta usai mengikuti retret Kabinet Merah Putih di Magelang, Jawa Tengah.
Baca juga: Mendagri sebut 79 RUU Kabupaten/Kota beri kepastian hukum
Tito mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto saat acara retret meminta agar melakukan kegiatan yang pro terhadap masyarakat kecil. Perumahan, sambung dia, merupakan hal krusial yang dibutuhkan masyarakat.
“Jadi memang kami dari Magelang tadi, boleh lihat pakaiannya Pak Ara, pakaian saya, kami tidak pulang ke rumah, langsung dari Bandara Halim, langsung menyelesaikan persoalan ini,” ujar Tito.
Baca juga: Mendagri meminta warga Malut kompak kawal pilkada meski Benny Laos wafat
Sebelumnya saat mengikuti acara retret, Tito juga mendapat kejutan dan kue ulang tahun. Bahkan, dia sempat diguyur air oleh seorang anggota Kabinet Merah Putih sebagai bentuk perayaan ulang tahun.
Adapun kunjungan Tito dan Ara tersebut untuk menyelesaikan berbagai persoalan menyangkut pemanfaatan Rusun Pasar Rumput. Keduanya menekankan agar Rusun tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Karena itu, mereka mendorong agar biaya sewa Rusun dapat lebih terjangkau oleh masyarakat kecil.