Jakarta (Antaranews NTB) - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengimbau semua pihak menahan diri dengan tidak berpolemik lebih jauh terkait adanya penyataan yang mendiskreditkan mantan Presiden Soeharto.
“Saya kira sudahi saja perdebatan soal itu. Tidak elok kita mengungkit-ungkit salah satu pemimpin di republik ini dan memperdebatkannya, apalagi yang bersangkutan sudah wafat," kata Agung Laksono dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.
Agung mengajak seluruh pihak menjaga kerukunan sosial di tengah masyarakat. Terlebih saat ini sudah masuk dalam tahun politik.
Menurut Agung Laksono, yang juga Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, semua pihak harus menghormati dan meneladani setiap pemimpin negeri ini.
Mulai dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, Presiden SBY sampai Presiden Joko Widodo sekarang.
“Setiap pemerintahan pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Namun yang pasti, mereka-mereka itu merupakan figur pemimpin yang memiliki visi besar dan berpikir panjang dalam hal pembangunan untuk rakyat Indonesia,” katanya.
Agung Laksono yang juga Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 itu berharap warisan positif yang ditanamkan para pemimpin-pemimpin bangsa harus tetap dilanjutkan.
“Tidak ada salahnya, program-program para presiden terdahulu republik ini yang banyak dirasakan oleh rakyat, bisa terus dilanjutkan untuk menjawab tantangan zaman sekaligus memberi solusi perbaikan bangsa ini menjadi lebih baik dan sejahtera,” jelasnua.
Terkait penyelenggaraan Pemilu 2019, Agung meminta semua elemen masyarakat menyukseskan Pemilu 2019 yang aman, lancar dan damai sebagai ikhtiar untuk membangun bangsa Indonesia menjadi lebih sejahtera, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan bahwa dalam setiap kampanye, kita harus tetap menjaga kerukunan, persaudaraan sosial, kerukunan masyarakat. Karena kerukunan dan persaudaraan merupakan kekuatan nasional kita,” ujarnya. (*)
Semua pihak diimbau menahan diri soal Soeharto
Saya kira sudahi saja perdebatan soal itu. Tidak elok kita mengungkit-ungkit salah satu pemimpin di republik ini