Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan pelatihan bagi pengurus kelompok tani untuk meningkatkan perluasan area tanam melalui program pompanisasi dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah Muhammad Kamrin di Lombok Tengah, Jumat, mengatakan kegiatan tersebut melibatkan tim dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan perluasan area tanam yang diprogramkan Kementerian Pertanian," katanya.
Kegiatan ini secara bertahap kepada masing-masing perwakilan kelompok tani di 12 kecamatan yang dibagi menjadi tiga tahap, yakni zona utara, tengah, dan selatan.
"Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap," katanya.
Baca juga: Pompanisasi di Lombok Tengah tingkatkan produksi padi
Para petani yang telah mendapatkan pelatihan, diharapkan bisa memberikan edukasi kepada para petani lainnya sehingga target perluasan area tanam program pompanisasi tercapai.
"Target perluasan area tanam itu 13 ribu hektare dan telah terealisasi 6 ribu hektare," katanya.
Meskipun target program perluasan area tanam belum tercapai, katanya, realisasi tanam di Lombok Tengah yang ditargetkan per tahun 96 ribu hektare itu telah mencapai 97 ribu hektare.
"Target luas tanam di Lombok Tengah 2024 telah tercapai," katanya.
Baca juga: Kodim 1620 Lombok Tengah latih personel dukung program ketahanan pangan
Ia mengatakan Lombok Tengah saat ini telah menjadi perhatian pemerintah pusat sehingga ditetapkan menjadi kabupaten penyangga pangan nasional.
Produksi beras di Lombok Tengah itu bisa mencapai 350 ribu ton atau lebih dari kebutuhan beras untuk masyarakat Lombok Tengah yang mencapai 135 ribu ton per tahun, sehingga produksi gabah di Lombok Tengah surplus.
"Lombok Tengah tetap surplus dalam produktivitas hasil tanaman padi setiap tahun," katanya.
Baca juga: Program pompanisasi di Lombok Tengah dukung ketahanan pangan