Mataram (Antaranews NTB)- Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mataram H Nur Rachmat mencatat, jumlah pasien rehabilitasi narkoba dari Januari hingga Desember 2018 sebanyak 165 orang atau meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 145 orang.
"Peningkatan itu menjadi satu indikasi bahwa jumlah orang yang sadar terhadap penyalahgunaan narkoba semakin baik, bukan karena terjadi peningkatan kasus," katanya kepada sejumlah wartawan dalam kegiatan capaian kinerja pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) BNNK Mataram periode Januari sampai Desember 2018 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin.
Ia mengatakan, sebanyak 165 orang pasien yang direhabilitasi di Klinik Pratama BNNK Mataram itu adalah mereka yang datang dengan sukarela dan memiliki keinginan kuat untuk sembuh dan lepas dari penyalahgunaan narkoba.
Meskipun, dalam perjalanan proses rehabilitasi masih ada sebagian dari mereka yang ternyata belum begitu serius dan memiliki keinginan yang kuat untuk sembuh.
Hal itu, katanya, bisa dilihat dari jumlah pasien yang berhasil menyelesaikan program rehabilitasi sebanyak 65 orang dari 165 orang pasien yang ada.
"Sedangkan jumlah pasien yang tidak patuh atau `drop out` dalam proses rehabilitasinya tercatat 45 orang atau 28,5 persen," ujarnya.
Di samping itu, terdapat 19 pasien masih direhabilitasi dan 34 orang dirujuk ke tempat rehabilitasi rawat inap.
Mereka dirujuk ke beberapa rumah sakit yang telah bekerja sama dalam program rehabilitasi penyalahgunaan narkoba diantaranya dirujuk ke Rumah Sakit Mutiara Sukma sebanyak 14 orang, RSUD Mataram, RSUP NTB, Rumah Sakit Islam, dan ada juga 8 orang yang dirujuk ke Lido, Jawa Barat.
Dikatakan, aktivitas penyalahgunaan narkoba di kota ini seperti fenomena gunung es, sehingga keberhasilan dapat dilihat dari upaya-upaya pencegahan dan peningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Karenanya, dalam upaya pemberantasan BNNK Mataram menjalin kerja sama dan bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat guna memperkokoh barisan untuk menghadapi ancaman bahaya narkoba.
"Selain itu kami berkonsentrasi melakukan pemberantasan peredaran gelap narkoba, dan perkembangan narkoba jenis baru juga menjadi perhatian serius kami," katanya menambahkan. (*)
Pasien rehabilitasi Narkoba Mataram meningkat
Peningkatan itu menjadi satu indikasi bahwa jumlah orang yang sadar terhadap penyalahgunaan narkoba semakin baik, bukan karena terjadi peningkatan kasus