Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto menyampaikan rencana pendirian Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sedang dalam tahap pembahasan mendetail guna memastikan keberadaannya tepat sasaran, seperti berdampak meningkatkan perekonomian di desa.
"Jadi, saya di forum ini belum bisa banyak berkomentar, karena memang sedang dibahas secara mendetail," kata Yandri dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen di Jakarta, Rabu.
Pembahasan mendetail itu, kata dia, di antaranya meliputi persoalan keterlibatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di dalamnya hingga persoalan pendanaan pendirian Kopdes.
"Sedang dibahas secara mendetail bagaimana hubungannya dengan BUMDes, pendanaannya, bentuk badan hukumnya, cara memanfaatkan potensi desanya," ujar dia.
Baca juga: Kopdes Merah Putih bisa kembangkan komoditas unggulan daerah
Mantan Wakil Ketua MPR RI itu juga menyampaikan bahwa pembahasan terkait Koperasi Desa Merah Putih itu melibatkan beragam pihak, mulai dari unsur Kemendes PDT, Bappenas, Kementerian Koperasi, Kementerian Dalam Negeri, hingga Kementerian Keuangan.
Hal itu disampaikan Yandri guna menanggapi pertanyaan sejumlah anggota Komisi V DPR RI mengenai pendanaan pendirian Koperasi Desa Merah Putih. Yandri mengatakan bahwa pemerintah pun terbuka atas saran dan masukan, terutama dari DPR RI agar pendirian Koperasi Desa Merah Putih benar-benar mampu meningkatkan perekonomian di desa.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih, salah satunya sebagai upaya menjaga harga gabah petani agar tidak jatuh dalam penyerapan.
Baca juga: Koperasi Desa Merah Putih solusi stabilkan harga pangan
Saat meninjau harga pangan bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan, Budi Santoso di Pasar Johar Baru, Jakarta, Rabu (5/3), Arief mengatakan rencana pembentukan koperasi desa tersebut menjadi langkah penting dalam menjaga kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
"Untuk yang di daerah pedesaan, Pak Presiden (Prabowo Subianto) juga sudah menyampaikan akan membentuk 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih, itu juga berita baik," kata Arief.
Menurutnya, langkah itu akan memberikan dukungan bagi petani agar harga gabah tetap stabil, dengan koperasi desa menyerap hasil gabah dan menghindari penurunan harga yang merugikan petani.