Jakarta (ANTARA) - Direktur Timur Tengah, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Ahrul Tsani Fathurrahman menawarkan kepada lembaga filantropi di Indonesia sejumlah opsi untuk berkolaborasi dengan lembaga kemanusiaan asal Turki dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Palestina.
"Kemarin kami juga bertemu dengan lembaga kemanusiaan yang berbasis di Turki, yang kemudian menawarkan jalur distribusi bantuan khususnya bantuan dalam bentuk uang," katanya dalam diskusi di Jakarta, Rabu.
Ahrul menjelaskan, bantuan dalam bentuk uang tersebut nantinya akan dibawa ke Gaza untuk kemudian dibelikan logistik yang tersedia di Gaza.
Meskipun kini sedang dilanda peperangan dan kondisi yang belum 100 persen kondusif, ia mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah masyarakat Gaza yang masih bisa melakukan distribusi logistik dari luar Gaza.
"Tentunya memang harganya akan lebih mahal, tetapi di beberapa bagian di Gaza itu katakanlah pelaku usaha itu masih bisa mendatangkan barang untuk masuk, atau mengimpor barang itu masuk ke Gaza untuk kemudian dibawa ke penduduk," ujarnya.
Ahrul menyebutkan hal ini bisa menjadi salah satu opsi dalam penyaluran bantuan untuk Palestina, yang beberapa kali kerap terkendala akibat adanya larangan dari otoritas Israel.
Baca juga: Kemenlu terkena efisiensi anggaran Rp2,03 triliun
Oleh karena itu, ia mengusulkan agar para organisasi filantropi Indonesia yang memiliki misi kemanusiaan untuk mendukung Palestina untuk bersatu dan berkoordinasi secara nasional, untuk memudahkan penyaluran bantuan ke Palestina.
Ahrul menyatakan pihaknya siap menjadi fasilitator dalam mewujudkan kolaborasi lintas negara ini, baik secara langsung kepada Pemerintah Palestina, maupun negara lain yang berada di sekitarnya.
Baca juga: Gubernur Lemhannas Ace Hasan bahas tentang penguatan geopolitik dengan Menlu
"Saya kira dengan landasan komitmen yang sama, bahwa kita perlu untuk berkoordinasi dan berkolaborasi. Mudah-mudahan ke depannya upaya bersama kita untuk membantu saudara kita di Palestina, khususnya di Gaza itu bisa lebih baik dalam proses penggalangan, distribusi, maupun dalam membuat proyek-proyek tentang kemanusiaan yang betul-betul bermanfaat bagi saudara kita di Gaza," tutur Ahrul Tsani Fathurrahman.