Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoya Mauladi menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung pengembangan potensi wirausaha kopi melalui pelatihan usaha transmigran di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Hal tersebut ia sampaikan saat menerima kunjungan Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong di Kantor Kementerian Transmigrasi (Kementrans), Jakarta, Selasa. Ia mengatakan bahwa penempatan transmigran di kabupaten dilakukan sejak tahun 2010 hingga 2013. Mereka berasal dari penduduk setempat yang melakukan transmigrasi lokal maupun warga asal Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.
“Jumlah transmigran yang mencapai ratusan kepala keluarga itu tersebar di dua kawasan transmigrasi, yakni di Rante Karua SP.1 dan Rante Karua SP.2,” ucap Viva Yoga.
Ia pun menyambut baik inisiatif pemerintah kabupaten tersebut yang ingin mengembangkan kawasan transmigrasi di Kabupaten Toraja Utara hingga Rante Karua SP.5.
Warga transmigran di kabupaten tersebut banyak yang bekerja di sektor perkebunan dengan menanam dan mengolah komoditas biji kopi menjadi bubuk kopi toraja. Viva Yoga menyampaikan bahwa pihaknya memiliki program pendidikan dan pelatihan usaha bagi warga transmigran yang dapat mendukung kewirausahaan kopi masyarakat Toraja Utara.
Baca juga: Kementrans-LPDP fokus tugas dalam program Transmigrasi Patriot
Ia menyatakan bahwa Kementrans siap memberi dukungan pelatihan usaha serta membantu pengadaan peralatan pengolahan usaha kopi. Menurut dia, adanya perkebunan kopi di kawasan transmigrasi di Toraja Utara menunjukkan bahwa kawasan-kawasan yang ditempati oleh para transmigran adalah kawasan yang subur.
“Di kawasan transmigrasi lainnya juga ada komoditas unggulan lainnya, seperti coklat,” ujarnya.
Baca juga: Kementrans bidik investasi jadi alternatif terkait efisiensi anggaran
Pada hari yang sama, Wamentrans Viva Yoga juga menerima kunjungan Bupati Aceh Barat Tarmizi untuk membahas program transmigrasi di wilayah tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa di Provinsi Aceh terdapat satu kawasan transmigrasi prioritas nasional, 13 kawasan transmigrasi bidang, dan satu lokasi SP Bina 170 kepala keluarga. Kawasan transmigrasi di Kabupaten Aceh Barat berada di Woyla.
“Nah, Kementrans di Woyla akan merehabilitasi dan membangun toilet sekolah,” kata Viva Yoya Mauladi.