Mataram, NTB (ANTARA) - Sejumlah berita menarik di Nusa Tenggara Barat pada Kamis (18/9) yang perlu dibaca publik.
Berikut rangkuman berita Antara NTB yaitu:
1. Polisi ungkap adanya kesengajaan pembakaran Kantor Inspektorat Bima
Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Bima Kota, Nusa Tenggara Barat mengungkap adanya dugaan unsur kesengajaan dalam bentuk aksi pembakaran terhadap Kantor Inspektorat Bima yang terjadi pada awal Agustus 2025.
Kepala Satreskrim Polres Bima Kota AKP Dwi Kurniawan melalui pernyataan yang diterima di Mataram, Kamis, mengungkapkan adanya unsur kesengajaan tersebut dengan mengamankan sejumlah terduga pelaku pembakaran.
Baca beritanya di sini
2. DPRD minta Pemprov NTB atasi kelangkaan elpiji 3 kilogram
Mataram (ANTARA) - Komisi II DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat meminta pemerintah provinsi segera mengatasi kelangkaan elpiji subsidi 3 kilogram yang kian meluas dan meresahkan masyarakat di wilayah itu.
"Kami mendesak pemerintah provinsi dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkret guna mengatasi masalah yang mengancam kebutuhan dasar warga," tegas Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB yang membidangi perekonomian, Megawati Lestari di Mataram, Kamis.
Baca beritanya di sini
3. Ada lonjakan harga kamar hotel jelang MotoGP Mandalika, kata Dirut MGPA
Mataram (ANTARA) - Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengungkapkan, harga kamar hotel yang ia pesan untuk para tamu saat menonton ajang MotoGP Mandalika 2025 masih tergolong mahal dengan kenaikan harga tiga sampai empat kali lipat.
"Tahun 2025 ini saya memesan 75 kamar untuk tamu-tamu saya, harganya masih tiga sampai empat kali lipat. Jumlah minimum hari masih empat sampai lima hari," ucapnya dalam gelar wicara bertajuk Bincang Kamisan di Kantor Gubernur NTB, Mataram, Kamis.
Baca beritanya di sini
4. Krisis tabung hijau di NTB: Data vs realita
Mataram (ANTARA) - Setiap kali momentum besar datang seperti Maulid, Ramadhan, hingga Lebaran, bayangan kelangkaan elpiji tiga kilogram hampir selalu menghantui warga Nusa Tenggara Barat.
Dalam sepekan terakhir, antrean panjang di pangkalan kembali jadi pemandangan sehari-hari. Warga datang sejak pagi, berharap bisa membawa pulang tabung berisi, tetapi tak jarang pulang dengan tangan kosong.
Baca beritanya di sini
5. Sebanyak 1.500 tenaga honorer Lombok Timur tak masuk database BKN
Mataram (ANTARA) - Sebanyak 1.500 tenaga honorer di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak masuk dalam skema pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) paruh waktu, karena mereka tidak masuk database Badan Kepegawaian Negara (BKN).
"Sebenarnya data mereka ada di daerah, mereka terkendala masa pengabdian, karena belum genap dua tahun dan tidak mengikuti seleksi PPPK tahap kedua," kata Wakil Bupati Lombok Timur HM Edwin Hadiwijaya di Lombok Timur, Kamis.
Baca beritanya di sini
