Korban mutilasi di Malaysia ternyata WNI

id korban mutilasi,warga negara indonesia,di Malaysia,diraja malaysia

Korban mutilasi di Malaysia ternyata WNI

Beberapa warga menggotong peti mati berisi jasad Suramlah, TKI korban mutilasi di Malaysia, setibanya di Bondowoso, Jatim, Rabu (2/11/2011) . Polri, Kamis (14/2) memastikan salah satu dari dua korban mutilasi di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, merupakan warga negara Indonesia (WNI). (FOTO ANTARA/Masuki M Astro)

Sidik jari dari jempol kiri jenazah ini ada 12 titik kesamaan, sangat akurat menunjukkan bahwa yang meninggal atas nama Nuryanto

Mataram (Antaranews NTB) - Salah satu dari dua korban mutilasi di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia dipastikan merupakan warga negara Indonesia (WNI). Hal itu setelah Tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polri mengidentifikasi sidik jari korban.

"Sidik jari dari jempol kiri jenazah ini ada 12 titik kesamaan, sangat akurat menunjukkan bahwa yang meninggal atas nama Nuryanto," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, di Gedung Mabes Polri, Kamis.

Sedangkan untuk satu lagi korban perempuan belum teridentifikasi dan proses pembuktiannya akan dilakukan melalui pencocokan DNA dengan ayah biologis korban.

Dedi menuturkan, Polisi Diraja Malaysia (PDRM) sudah melakukan penelusuran di TKP dan belum menemukan tambahan potongan tubuh lain.

Meski telah teridentifikasi, pengembalian jasad korban ke Tanah Air masih menunggu keputusan PDRM.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, Nuryanto yang merupakan pengusaha tekstil, bersama stafnya Ai Munawaroh, berangkat ke Malaysia pada 17 Januari untuk urusan bisnis, tetapi keluarga kehilangan kontak pada 22 Januari 2019.

Dua orang yang ditemui Nuryanto untuk urusan bisnis di Malaysia telah diamankan untuk dimintai keterangan karena memiliki keterkaitan.

"Sejak tanggal 4 Februari 2019 diamankan di Polres Bulok, di sebelah barat laut Kota Kuala Lumpur," ujar Dedi.

Dua orang yang diketahui sebagai warga negara Pakistan tersebut telah melapor kepada PDRM tentang hilang dua WNI korban mutilasi tersebut.