Pulau Sebatik, Nunukan (ANTARA) - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Lolly Suhenty menjamin warga negara Indonesia (WNI) yang rumahnya tepat berada di tapal batas negara Indonesia dan Malaysia, tetap memiliki hak untuk memilih.
Jaminan itu disampaikan langsung oleh Lolly ke warga saat dia berkunjung ke Patok Perbatasan Indonesia-Malaysia PB-02 di Desa Aji Kuning, Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, Sabtu.
“Yang jelas ketika dia di-coklit (pencocokan dan penelitian) melalui proses dan mekanisme yang ada, berarti mereka itu adalah warga negara Indonesia yang punya hak pilih,” kata Lolly pada sela-sela pengecekan coklit ke rumah-rumah warga di perbatasan RI-Malaysia di Desa Aji Kuning, Sebatik Tengah.
Dia melanjutkan kondisi rumah warga di perbatasan yang berada di wilayah dua negara yaitu wilayah Indonesia-Malaysia pun tak jadi persoalan, karena penyelenggara pemilihan dan Bawaslu juga mengacu pada aturan administrasi kependudukan serta database kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil).
“Begitu dia (terdata) ada di wilayah Indonesia, maka otomatis punya hak pilih,” kata Lolly.
Di Desa Aji Kuning, Sebatik Tengah, beberapa bagian dalam rumah warga berada di wilayah Indonesia dan Malaysia. Di beberapa rumah, umumnya bagian depan rumah masuk wilayah Indonesia, dan di bagian belakang masuk wilayah Sabah, Malaysia.
Di sekitar patok perbatasan, ada juga WNI yang rumahnya berada di wilayah Malaysia, sekitar 100 meter dari Patok Perbatasan Indonesia-Malaysia PB-02. Rumah itu, yang berada di kompleks perkebunan kelapa sawit Malaysia, juga menjadi sasaran pengecekan coklit oleh Anggota Bawaslu RI.
Salah satu WNI yang ditemui Lolly di tempat itu ialah Ambo Daeng Mannappi. Laki-laki berusia 57 tahun itu sejak 2007 bekerja di kebun sawit di wilayah Malaysia dan tinggal di kompleks perkebunan.
Dia mengaku senang mendapat kunjungan Bawaslu RI karena menurut dia itu artinya ada perhatian dari pusat terhadap mereka yang tinggal di tapal batas negara.
Baca juga: Jumlah pemilih untuk Pilkada NTB bertambah sebanyak 56.221 orang
Baca juga: KPU: Coklit data pemilih di Lombok Tengah rampung
“Ada rasa senang dari kami, karena artinya dari Bawaslu memperhatikan kami, orang-orang yang di perbatasan ini. Insyaallah lancar-lancar semua,” kata Ambo.
Ambo, yang merupakan keturunan Bugis-Palu, tinggal di rumah itu bersama istri dan satu orang anak. Terlepas dari rumahnya yang ada di wilayah Malaysia, dia mengaku hak pilihnya sebagai WNI tak hilang, karena dia dapat menggunakan hak pilihnya itu saat pemilu dan pilkada, termasuk saat Pemilu 2024.
“Saya biasanya ikut TPS dekat sini,” kata Ambo.
Di Sebatik Tengah, jumlah pemilih ada sebanyak 8.000 orang dari total jumlah penduduk 15.000 orang. Sementara itu, untuk warga yang tinggal di sekitar Patok Perbatasan RI-Malaysia PB-02 di Desa Aji Kuning, Sebatik Tengah, para pemilihnya bakal terbagi di dua TPS. Jika mengacu pada peraturan KPU, jumlah pemilih pada satu TPS paling banyak 800 orang.
Berita Terkait
Bea Cukai sita puluhan ribu batang rokok ilegal di perbatasan RI-Malaysia
Minggu, 10 Desember 2023 18:11
BKKBN sosialisasikan KB dan penanganan stunting di perbatasan
Sabtu, 9 September 2023 16:26
Objek wisata kawasan perbatasan Sambas menjadi destinasi liburan
Selasa, 4 Juli 2023 7:52
Satgas Pamtas gagalkan PMI ilegal NTB perbatasan RI-Malaysia
Rabu, 3 Mei 2023 6:22
Timpora Entikong gelar operasi awasi orang asing di perbatasan
Rabu, 8 Maret 2023 16:53
Prajurit TNI bantu petani panen padi perbatasan RI-Malaysia
Senin, 27 Februari 2023 8:02
Festival makanan tradisional Kapuas Hulu perbatasan RI-Malaysia
Selasa, 23 Agustus 2022 5:20
Satu juta lebih turis ke Malaysia sejak perbatasan dibuka kembali
Minggu, 5 Juni 2022 20:46