Jakarta (ANTARA) - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman bersama Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya mendukung Ipemi guna memperkuat peran UMKM muslimah dalam pengembangan usaha kreatif dan peningkatan daya saing global.
"Soal pelatihan dan pemasaran, kita juga sudah lakukan," kata Maman saat membuka Muktamar III Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) 2025 dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Maman mengatakan Kementerian UMKM telah menjalin komunikasi aktif dengan 46 lembaga penyalur modal guna memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di seluruh Indonesia.
Ia menambahkan, dukungan terhadap pemasaran produk UMKM terus diperkuat, termasuk rencana memberikan ruang khusus di gedung Smesco untuk mempromosikan produk-produk unggulan dari anggota Ipemi.
"Saya akan memberikan space (ruang) di Smesco untuk produk-produk Ipemi," ucapnya.
Sementara itu, Menekraf mengajak para pelaku UMKM untuk bertransformasi secara digital agar mampu bersaing di pasar nasional dan global yang semakin kompetitif di tengah perkembangan teknologi.
Ia menegaskan bahwa ekonomi kreatif harus menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru, mengingat besarnya potensi yang dimiliki Indonesia dalam bidang industri kreatif dan inovasi kewirausahaan lokal.
"Kita memasuki era baru. Ekonomi kreatif diharapkan mampu menjadi mesin baru ekonomi nasional. Terlebih, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar," kata Menekraf saat memberikan pembekalan Muktamar kegiatan itu.
Ketua Umum Ipemi Ingrid Kansil mengatakan dengan semangat dan kebersamaan, pihaknya akan semakin maju dalam pemberdayaan ekonomi, khususnya pengusaha muslimah.
Ingrid menyebut muktamar itu sekaligus memperkuat komitmen Ipemi untuk turut mensukseskan pembangunan sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Khususnya pada poin ketiga dan keempat yang mendorong kewirausahaan dan penguatan peran perempuan.
Menurutnya, peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional harus didukung. Dengan begitu, lapangan pekerjaan akan tercipta, dan mengurangi angka kemiskinan, sehingga ekonomi akan terus tumbuh.
Baca juga: Polresta Mataram tetapkan tersangka korupsi pengadaan masker COVID-19
Ia menyebutkan empat hal untuk mendukung UMKM perempuan pertama kemudahan akses modal, kedua pelatihan tepat guna, ketiga digitalisasi pemasaran, dan keempat perlindungan usaha yang adil.
Ipemi menilai pelatihan UMKM perempuan harus menyasar manajemen keuangan, pemasaran digital, mutu produk, sertifikasi halal, serta perlindungan regulasi agar perempuan pelaku usaha dapat berkontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca juga: OJK susun aturan wajibkan lembaga non-bank punya target untuk UMKM
Muktamar III Ipemi yang diselenggarakan mulai 4-6 Mei 2025, mengusung tema "Transformasi dan Inovasi UMKM di Era Ekonomi Kreatif Meningkatkan Daya Saing Global Menuju Indonesia Emas". Selain Menteri UMKM dan Menekaraf, hadir pula Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Malam Keakraban 10 tahun Milad Ipemi.