Trump: RUU sanksi baru untuk Rusia terlalu kuat

id sanksi rusia,trump,trump rusia,hubungan as-rusia,konflik ukraina rusia,senat as,gedung putih,kremlin

Trump: RUU sanksi baru untuk Rusia terlalu kuat

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA/Anadolu/am.)

Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa rancangan undang undang di Senat tentang sanksi baru terhadap Rusia "sangat kuat", sehingga ia akan memutuskan penerapan pembatasan baru terhadap Rusia secara pribadi.

"Mereka memiliki RUU tersebut, tapi itu akan terserah saya. Itu pilihan saya. Mereka membuatnya seperti itu... itu adalah RUU yang sangat kuat," kata Trump kepada wartawan di ruang pers Gedung Putih seperti diberitakan RIA Novosti, Sabtu.

Trump mengatakan dia tidak meminta Senat melonggarkan pembatasan yang ditetapkan oleh inisiatif legislatif tersebut.

Baca juga: Jubir Kemenlu Beijing kecam sanksi AS atas perusahaan RRT terkait Rusia

Sebelumnya pada Jumat (6/6), Wall Street Journal melaporkan, dengan mengutip sejumlah sumber, bahwa pemerintahan Trump meminta Senator Republik Lindsey Graham untuk melemahkan isi dari RUU baru tentang sanksi terhadap Rusia itu.

Laporan tersebut mengatakan bahwa Gedung Putih khawatir bahwa pengetatan sanksi akan merugikan upaya Trump membangun dialog dengan Moskow dan mengakhiri konflik Ukraina.

RUU tersebut, yang telah didukung oleh lebih dari 80 senator, mengusulkan penerapan pembatasan terhadap sejumlah pejabat penting Rusia dan sektor ekonomi, serta sanksi terhadap negara-negara yang bekerja sama dengan Moskow.

Baca juga: AS sebut pengurangan produksi minyak Rusia menandakan tak terjual

Sebelumnya, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan Presiden Donald Trump mungkin memiliki sudut pandangnya sendiri tentang situasi di Ukraina, tetapi bagi Rusia ini adalah soal kepentingan nasional dan masa depan negara.

"Presiden AS mungkin memiliki sudut pandangnya sendiri tentang apa yang terjadi. Bagi kami, ini adalah soal eksistensi, soal kepentingan nasional kami, keamanan, dan masa depan anak-anak kami,” kata Peskov kepada wartawan pada Jumat (5/6).

“Ini adalah tentang masa depan negara kami,” ujarnya, menambahkan.

Pernyataan itu disampaikan Peskov ketika mengomentari Trump yang mengibaratkan konflik Rusia-Ukraina seperti perkelahian “antara dua bocah”.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Rusia pastikan anggaran belanja tetap aman
Baca juga: Menteri Perdagangan Rusia sebutkan skema "impor paralel" berhasil

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.