Mataram (ANTARA) - Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy melakukan inspeksi mendadak di beberapa titik lokasi pembangunan rumah tahan gempa mengingat minimnya pencapaian pembangunan rumah tahan gempa (RTG) untuk kategori rusak berat.
Dari 9 ribu rumah rusak berat hanya 2 ribu lebih yang dapat diselesaikan. Sementara 7 ribu rumah lainnya masih terkendala beberapa hal, katanya dalam laman Pemkab Lombok Timur, Jumat.
Kesemrawutan RTG itu, Bupati menemukan beberapa persoalan, seperti ketidaksepahamanan di antara anggota kelompok masyarakat (Pokmas) dalam menentukan jenis RTG yang dibangun.
Seperti yang terjadi di Desa Batuyang, sebelumnya para anggota pokmas setempat yang menyepakati pembangunan jenis RICO, belakangan sebagian dari mereka menghendaki pembangunan jenis RISBA.
Adanya perbedaan keinginan dimaksud, membuat pokmas belum berkontrak dengan aplikator. Bupati yang memediasi keinginan warga menyerahkan sepenuhnya jenis RTG yang ingin dibangun.
Bupati juga meminta pokmas segera melakukan kontrak mengingat batas waktu penyelesaian pembangunan RTG sudah semakin mepet.
Bupati juga Setelah melanjutkan sidak ke Dusun Bubur Gadung, Desa Pohgading.
Bupati meminta warga terdampak agar menandatangani surat jaminan jika terjadi persoalan di kemudian hari, maka yang bersangkutan akan bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.
Berita Terkait
13 sesar aktif di Jawa Tengah memiliki potensi gempa
Selasa, 9 Juli 2024 17:19
Kejari Mataram tahan empat tersangka korupsi rumah tahan gempa di Lombok Barat
Kamis, 22 Februari 2024 15:29
Pemda Sulbar membangun 24 rumah bagi korban gempa
Senin, 16 Oktober 2023 4:39
Komunitas Sosial Sembalun merancang rumah tahan gempa dari bambu
Rabu, 20 September 2023 18:24
Polres Sumbawa Barat terima hasil "riksus" korupsi rumah tahan gempa
Kamis, 10 Agustus 2023 4:53
Kerugian korupsi rumah tahan gempa di Sumbawa Barat Rp300 juta
Jumat, 4 Agustus 2023 15:39
ITS-PLN meluncurkan rumah tahan gempa berbahan limbah debu
Rabu, 26 Juli 2023 17:42
Hakim banding mengubah nilai uang pengganti terdakwa korupsi RTG Lombok
Kamis, 23 Februari 2023 17:09