Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat mengapresiasi langkah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang terus mendorong produktivitas pengusaha muda di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan.
Kepala Dinas Perdagangan NTB, Jamaluddin Maladi, menyampaikan bahwa HIPMI bukan hanya wadah berhimpun, tetapi menjadi inkubator kepemimpinan dan generator pembuka lapangan kerja bagi kemajuan ekonomi daerah.
"Jika ingin melihat masa depan, lihatlah pengusahanya. Dan jika ingin melihat masa depan NTB, lihatlah HIPMI," kata Jamaludin saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) HIPMI NTB periode 2025–2028 di Mataram, Kamis (20/11).
Ia mengajak HIPMI untuk memperkuat pembinaan pelaku UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah dan mendorong kolaborasi lokal yang berkelanjutan. Ia juga mengimbau pengusaha muda tetap mengedepankan etika dan integritas dalam menjalankan usaha.
Jamaluddin juga berharap agar rakerda melahirkan program adaptif dan progresif yang mampu meningkatkan kontribusi pengusaha muda terhadap pembangunan NTB.
"Pemerintah daerah berkomitmen mendukung tumbuhnya usaha dan terus berkolaborasi dengan HIPMI untuk mewujudkan NTB Makmur Mendunia," ujarnya.
Ketua BPD HIPMI NTB, Ismed Maulana, menegaskan komitmen pihaknya untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, perbankan, lembaga keuangan, dan pasar modal. "HIPMI NTB siap berkolaborasi dengan semua stakeholder," katanya.
Ia menilai kolaborasi merupakan kunci peningkatan produktivitas pengusaha muda. Menurutnya, kerja bersama dapat membuka akses pendampingan, perbankan, hingga jaringan pemasaran lebih luas, sehingga mendorong percepatan ekonomi daerah.
Ismed mencontohkan keberhasilan sejumlah anggota HIPMI dalam ekspansi usaha kuliner stik di Pulau Sumbawa sebagai hasil kolaborasi.
Baca juga: Larangan "thrifting" harus diikuti kemandirian industri
"Selain itu, HIPMI NTB juga mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto melalui pembentukan 42 dapur MBG, melebihi target awal 30 dapur," ujarnya.
Menurutnya, dukungan tersebut berdampak positif pada serapan tenaga kerja dan perputaran ekonomi lokal. Ia juga menyampaikan bahwa omzet anggota HIPMI sangat variatif, mulai Rp10 juta hingga lebih dari Rp5 miliar per bulan. Karena itu, ia mengajak perbankan untuk tidak ragu bermitra dengan pengusaha muda.
"Anggota HIPMI rata-rata berusia di bawah 40 tahun dan sangat produktif. Semua jenis usaha ada di sini. Kalau perbankan mencari mitra, cukup datang ke HIPMI," ujarnya.
Ismed menambahkan, NTB memiliki potensi ekonomi yang lengkap, mulai dari pariwisata, gunung Rinjani, pesisir pantai, hingga sumber daya energi dan tambang. Yang dibutuhkan pengusaha muda saat ini hanyalah informasi, akses, dan keberanian.
Untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan, HIPMI NTB meluncurkan program unggulan Level Up, yakni kegiatan bulanan berisi talkshow, kelas bisnis, dan pendampingan bagi pengusaha pemula maupun anggota.
Baca juga: HIPMI Jaksel mengharap UMKM naik kelas lewat kampanye "Digipreneur"
"Anak muda yang ingin belajar bisnis bisa datang ke Level Up," ucapnya.
Mewakili BPP HIPMI, Bendahara Umum Reynaldo Briyan, mengapresiasi potensi pengusaha muda NTB dan meyakini bahwa provinsi ini akan melahirkan pemimpin-pemimpin pengusaha muda yang berkontribusi bagi Indonesia.
Rakerda perdana pengurus HIPMI NTB periode 2025–2028 tersebut mengusung tema "Pengusaha Muda yang Kolaboratif, Produktif, dan Berdampak", sebagai komitmen membuka ruang kerja sama lebih luas guna membangun daerah, nusa, dan bangsa.
