PENGIRIMAN UANG TKI NTB CAPAI RP431,18 MILIAR

id

          Mataram, 16/9 (ANTARA) - Pengiriman uang (remittance) dari TKI asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bekerja di luar negeri selama delapan bulan terakhir (Januari-Agustus) 2009 mencapai Rp431,18 miliar.

         Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) NTB I Komang Subadra di Mataram, Rabu, mengatakan, kiriman uang yang hampir mencapai setengan triliun rupiah itu dikirim melalui Bank Mandiri, BCA dan BNI.

         "Kiriman yang tersebut belum termasuk yang dikirim melalui lembaga nonbank, dititipkan melalui teman yang pulang terlebih dahulu. Saya memperkirakan remittance TKI NTB yang bekerja di luar negeri bisa mencapai Rp700 miliar," katanya.

         Bahkan, kata Subdara, hingga akhir 2009 tidak menutup kemungkinan jumlah kiriman TKI dari luar negeri bisa mencapai Rp1 triliun, karena banyak kiriman uang yang tidak terdata, dan sebagian dikirim melalui lembaga nonbank atau dititip melalui temannya.

         Selama ini uang yang dikirim TKI dari luar negeri melalui tiga bank, yakni BNI, BCA dan Bank Mandiri mencapai Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar per hari, belum termasuk yang dikirim melalui lembaga    nonbank.

         Ia mengakui hingga kini penggunaan remittance yang jumlahnya jauh melebihi pendapatan asli daerah (PAD) NTB itu masih belum terarah, lebih banyak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif, seperti membeli barang-barang eletronik atau sepeda motor.

         "Karena itu para TKI perlu dibina agar menggunakan uang tersebut untuk ha-hal yang bersifat produktif, seperti untuk modal usaha, sehingga mereka tidak hanya menggantungkan hidup dari pekerjaan sebagai TKI di luar negeri," kata Subadra.

          Menurut data jumlah TKI NTB yang bekerja di luar negeri dalam delapan bulan (Januari-Agustus) 2009 tercatat 36.470 orang terbanyak bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit di Malaysia Barat mencapai 24.697 orang.

           Selain itu, di Arab Saudi tercatat 11.202 orang, Oman 206 orang, Uni Emirat Arab 137 orang, Malaysia Timur 113 orang, Jordan 38 orang, Kuwait 33 orang, Singapura 20 orang, Hong Kong 17 orang, Qatar enam orang dan satu orang di Brunei Darusaalam.(*)