Mataram pertanyakan realisasi tambahan kuota haji

id kuota,haji,mataram

Mataram pertanyakan realisasi tambahan kuota haji

Dokumen - Jutaan umat muslim melaksanakan Rukun Haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi. (Foto ANTARA Kaltim)

Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mempertanyakan realisasi tambahan kuota haji untuk jemaah asal Mataram yang sampai sekarang belum ada informasi resmi dari Kementerian Agama.

"Sampai saat ini, realisasi tambahan kuota haji sebanyak 28 orang belum kita terima secara resmi, meskipun kita telah mengajukan nama-nama jemaah lanjut usia (lansia) yang dinilai berhak masuk dalam kuota tambahahan," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Burhanul Islam di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan, dalam hal ini pihaknya tidak memiliki kewenangan apapun sehingga Kemenag Mataram tidak dapat melakukan "jemput bola" untuk mempertanyakan kepastian kuota tambahan tersebut.

"Komunikasi kami hanya sampai di Kantor Kemenag Wilayah NTB, tidak sampai ke tingkat pusat. Sedangkan kami hanya bertugas menginput data calon jemaah lansia sesuai ketentuan yang ada," ujarnya.

Burhanul khawatir apabila tambahan kuota tersebut terlambat turun bisa berdampak pada kesiapan calon jemaah yang masuk dalam kuota tambahan.

Oleh karena itu, lanjutnya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan bisa menjadi penghambat keberangkatan jemaah, Kemenag Mataram telah meminta calon haji tambahan untuk melengkapi berbagai persyaratan keberangkatan.

"Jadi jemaah yang masuk daftar tambahan, sudah kami minta memuat paspor dan pemeriksaan kesehatan," katanya.

Tujuannya, ketika kuota riil jemaah calon haji tambahan sudah turun, jemaah tinggal mempersiapkan diri untuk proses keberangkatan dan mengikuti manasik haji yang akan dilaksanakan setelah Idul Fitri 1440 Hijriah.

Kegiatan manasik haji ini merupakan jatah jemaah calon haji dari Kementerian Agama, dilaksanakan selama 10 hari. Selain teori, dalam mansik jemaah juga akan mendapatkan praktek pelaksanaan rukun wajib haji.

"Harapannya, dengan manasik ini jemaah sudah memiliki bekal untuk melaksanakan ibadah haji dan mendapat haji mabrur," katanya.

Menyinggung tentang paspor jemaah reguler, Burhanul menyebutkan, sampai hari ini paspor jemaah haji sudah selesai sekitar 95 persen dari total kuota haji tahun ini 740 orang.

"Sisanya masih dalam proses, karena ada jemaah yang melakukan perpanjangan dan ada juga yang buat baru," kata Burhanul. ***3***