KORBAN PELURU NYASAR DIRUJUK KE RSUP SANGLAH

id

         Mataram, 10/11 (ANTARA) - Ni Wayan Aryanti (38) warga Bukit Banjar Intaran, Pagutan Timur, Kecamatan Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menjadi korban peluru nyasar pada Senin (9/11) sore, dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar, Bali.

         Aryanti yang sempat menjalani perawatan medis di RSU Provinsi NTB diterbangkan ke Denpasar, Selasa, untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil yang bersarang di punggungnya.

         Ibu rumah tangga itu terkena peluru nyasar ketika sedang bertamu di rumah tetangganya yang jaraknya hanya beberapa meter dari kediamannya.

         Saat sedang asyik bercerita, tiba-tiba wanita itu roboh mengeluarkan darah segar dari punggungnya yang ternyata akibat terkena peluru nyasar.

         Warga setempat kemudian melarikan wanita itu ke Rumah Sakit Bio Medika yang jaraknya relatif dekat dengan lokasi kejadian, namun pada akhirnya dirujuk ke RSU Provinsi NTB kemudian dirujuk lagi ke RSUP Sanglah Denpasar.

         Kapolres Mataram AKBP  I Nyoman Sukena mengatakan, kebijakan rujukan itu atas saran tim medis RSU Provinsi NTB dan disetujui sanak keluarganya.

         "Pasien itu dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar untuk pengangkatan proyektil di punggungnya, dan proyektil itu merupakan petunjuk dasar untuk melacak sumbernya," ujarnya.

         Komandan Kodim (Dandim) 1606/Lombok Barat Letkol Inf Agus Arif Fadila, SIP, mengatakan kasus peluru nyasar itu juga tengah diselidiki oleh penyidik TNI AD di Detasemen Polisi Militer (Denpom) IX/2 Mataram.

         Dandim membenarkan kalau pada hari kejadian  peluru nyasar itu prajurit TNI Yonif 742/SWY sedang  melakukan latihan menembak di lapangan tembak Gebang.

         "Memang ada latihan tembak prajurit TNI di Gebang tetapi apakah itu pelurunya atau bukan, sedang diselidiki," ujarnya.

         Kendati demikian berbagai kalangan di Mataram meragukan anggapan bahwa peluru nyasar itu bersumber dari senjata TNI yang tengah latihan menembak, karena jarak lapangan tembak Gebang dengan lokasi kejadian lebih dari dua kilometer.

         Anggapan lainnya menyebutkan saat kejadian peluru nyasar itu oknum aparat kepolisian juga tengah melakukan upaya penertiban tindak pidana perjudian sabung ayam (dalam bahasa Sasak disebut gocekan manuk). 

    Saat itu sempat terjadi letusan senjata ke udara sebagai tembakan peringatan saat aksi penggerebekan judi sabung ayam itu.   Lokasi perjudian sabung ayam itu relatif dekat dengan posisi wanita korban peluru nyasar tersebut.  (*)