ANAK DAERAH KONFLIK KIRIM PERDAMAIAN LEWAT DRAMA

id



          Mataram, 24/11 (ANTARA) - Puluhan anak-anak yang berasal dari sejumlah daerah konflik di Pulau Lombok, menggelar pementasan drama yang berisi pesan pentingnya menciptakan perdamaian di wilayah setempat.

         Pementasan drama tersebut di gelar di teater tertutup Taman Budaya, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin malam, dihadiri oleh Wakil Wali Kota Mataram, H. Ahyar Abduh dan sekitar 300 pemuda yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar yang tidak hanya berasal dari Pulau Lombok tetapi juga dari Pulau Sumbawa, NTB.

         Pembina teater KAM, Rudi Hariyanto mengatakan, anak-anak dari daerah konflik itu disatukan dalam satu wadah yakni teater KAM. Mereka berasal dari beberapa daerah konflik di Pulau Lombok seperti dari Kelurahan Pagutan, Kota Mataram, Pujut dan Terara, Lombok Tengah, Lombok Utara dan Lombok Timur.

         "Mereka semua kita latih selama satu hari dan mereka sangat bersemangat sekali untuk berkreasi. Itu bisa dilihat dari gaya mereka berekspresi di atas panggung seperti orang yang sudah berpengalaman melakoni peran," ujarnya.

         Menurut dia, melalui pementasan drama ini mereka ingin menyampaikan bahwa semua adalah saudara, sehingga perdamaian harus terus dipelihara untuk keamanan dan ketentraman hidup.

         Pertikaian yang masih sering terjadi di beberapa daerah hingga saat ini hanya menimbulkan kesengsaraan dan kesedihan. Banyak korban jiwa dan harta benda, hanya karena konflik yang tidak jelas akar permasalahannya.

         Ia mengatakan, pentas drama ini sengaja digelar di Mataram karena Pemerintah Kota Mataram memberikan dukungan terhadap pengembangan kreatifitas para pemuda, khususnya dari kalangan mahasiswa dan pelajar yang ingin mengembangkan bakatnya melalui seni.

         "Pemerintah Kota Mataram sangat respon sekali terhadap upaya kami melestarikan seni dan budaya apalagi ditujukan untuk memberikan pesan perdamaian, makanya Pak Wakil Wali Kota bersedia hadir," ujarnya.

         Sementara itu, Wakil Wali Kota Mataram, H. Ahyar Abduh, memberikan apresiasi terhadap semangat para pemuda dalam mencintai seni dan budaya, terlebih lagi seni tersebut diperuntukkan untuk memberikan pesan perdamaian kepada masyarakat khususnya yang ada di Pulau Lombok.

         Ahyar berkomitmen akan terus mendukung upaya pelestarian seni dan budaya di daerah itu, guna mewujudkan Kota Mataram yang maju dan religius serta berbudaya.

         "Saya sangat apresiasi sekali, mudah-mudahan ini bisa terus dikembangkan untuk melestarikan seni dan budaya di daerah kita, dan saya berkomitmen untuk terus mendukung upaya pelestarian seni dan budaya," tuturnya.(*)