Beijing (ANTARA) - Otoritas di Ibu Kota China, Beijing, memerintahkan penghapusan logo halal berbahasa Arab dan simbol-simbol terkait Islam di restoran dan tempat makan halal.
Pekerja di 11 restoran dan toko-toko di Beijing, yang menjual produk halal dan dikunjungi oleh Reuters dalam beberapa hari terakhir mengaku sejumlah pegawai memberitahu mereka agar menghapus simbol-simbol yang berkaitan dengan Islam, seperti bulan sabit dan kata "halal" yang ditulis dalam bahasa Arab di nama toko mereka.
Pegawai pemerintah dari berbagai kantor mengatakan kepada seorang manajer toko mie Beijing agar menutupi tulisan Arab "halal" pada nama tokonya. Ia pun diawasi langsung oleh pegawai tersebut.
"Mereka mengatakan ini adalah budaya asing dan Anda seharusnya menggunakan budaya China," kata manajer, seperti yang dikatakan oleh semua pemilik dan pekerja yang diwawancarai oleh Reuters. Manajer itu menolak untuk menyebut nama lantaran isu tersebut sensitif.
Aksi menentang logo bahasa Arab dan simbol-simbol Islam menandai babak baru dalam upaya yang mendapat momentum sejak 2016, yang bertujuan untuk memastikan agama-agama sesuai dengan budaya China arus utama.
Aksi tersebut meliputi penghapusan kubah bergaya Timur Tengah di banyak masjid di seluruh negeri demi pagoda-pagoda bergaya China.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
MUI: Penetapan logo halal tak sesuai kesepakatan awal
Selasa, 15 Maret 2022 7:43
Label halal Indonesia: pemilihan bentuk gunungan bukan berarti Jawa sentris
Senin, 14 Maret 2022 20:08
RS di China bebaskan ibu pilih posisi saat lalui persalinan
Jumat, 17 Mei 2024 6:30
Pemerintah China terapkan kebijakan untuk tingkatkan laju populasi
Jumat, 17 Mei 2024 5:41
Presiden Putin sebut kunjungan ke China adalah tradisi persahabatan
Jumat, 17 Mei 2024 5:37
RI-China gelar pertemuan bilateral mendorong investasi industri
Kamis, 16 Mei 2024 18:14
Pemeriksaan mental dini prioritas perkembangan anak di China
Kamis, 16 Mei 2024 5:22
KBRI Beijing promosikan lokasi wisata Indonesia
Rabu, 15 Mei 2024 7:09