Mataram (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan penghargaan dan apresiasi atas penerapan kawasan tanpa rokok oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Sertifikat ini sebagai apresiasi juga dorongan untuk Pemerintah NTB agar lebih perhatian terhadap perlindungan anak di bawah 18 tahun, sehingga tidak mempunyai akses atau terpapar asap rokok," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Cut Putri saat bertemu Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, Jumat (9/8).
Ia menjelaskan, rokok merupakan salah satu faktor penyebab penyakit tidak menular, yakni penyakit stroke, jantung, diabetes, kanker, dan penyakit katastropik lainnya.
Oleh karena itu, kata dia, Kemenkes menyerahkan piagam penghargaan atas penetapan dan pengimplementasian Peraturan Daerah (Perda) Rokok oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.
"Harapan kami, anak-anak NTB menjadi generasi yang berkualitas," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah mengatakan Pemprov NTB telah memberlakukan kawasan tanpa rokok (KTR) tersebut di instansi pemerintah lingkungan Setda NTB serta menyediakan area merokok bagi yang ingin merokok.
"Kami telah memulai dari diri kami, karena kami sadar, bahwa pemerintah provinsi merupakan 'role model'. Semoga dengan langkah ini masyarakat dapat turut menerapkannya," ucap Wagub.
Wagub mengatakan pemberian edukasi secara masif kepada masyarakat penting untuk dilakukan supaya semakin banyak tercipta kawasan tanpa rokok di NTB.
"Dalam menyelesaikan persoalan ini, kita sebaiknya memberikan edukasi-edukasi secara baik sehingga tersampaikan kepada masyarakat dengan baik pula, dapat kita mulai dari sekolah yang ada di NTB," katanya.
Berita Terkait
UGM pastikan perhatikan kesehatan mental calon dokter spesialis
Kamis, 18 April 2024 5:26
Kelola stres jadi cara jaga tubuh sehat usai Lebaran
Senin, 15 April 2024 8:12
Kemenkes catat 455 kematian akibat DBD
Senin, 8 April 2024 17:23
Pada 2023 ada 808 ribu kasus TBC Sensitif Obat
Kamis, 4 April 2024 19:25
Menkes Budi Gunadi sebut paparan flu singapura ditentukan daya tahan tubuh
Jumat, 29 Maret 2024 5:04
Total kepesertaan JKN pada 2023 sebesar 95,77 persen
Rabu, 27 Maret 2024 21:29
Dokter menjelaskan proses TB sebabkan penumpukan cairan di paru
Selasa, 26 Maret 2024 18:07
Komunikasi penting tingkatkan pemahaman soal imunisasi
Senin, 18 Maret 2024 16:21