Petani di Mataram diajak masuk asuransi usaha tani pangan

id AUTP,mataram,pertanian

Petani di Mataram diajak masuk asuransi usaha tani pangan

ilustrasi lahan pertanian

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengajak semua petani di kota ini menjadi peserta asuransi usaha tani pangan untuk mengantisipasi kerugian saat gagal panen.

"Meskipun sampai saat ini belum ada petani yang mengalami gagal panen karena musim kemarau, tetapi setiap musim tanam kami mengingatkan petani ikut asuransi," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan, untuk menjadi peserta AUTP petani diberikan berbagai kemudahan pelayanan. Setiap musim tanam petugas dari Jasindo akan datang ke petani langsung mengurus berbagai persyaratan AUTP.

Dengan demikian, petani tidak perlu datang ke kantor Jasindo, begitu juga ketika ada klaim pembayaran, pihak asuransi akan membantu dan mempermudah para petani.

Ia mengatakan, AUTP ini sebagai antisipasi jadi petani jangan enggan mengikuti programnya, karena dengan membayar Rp36 ribu per hektare per sekali tanam, petani bisa mendapatkan Rp6 juta per hektare ketika gagal panen.

"Kami mengatakan kepada petani, asuransi yang dikeluarkan Rp36 ribu itu anggap saja sebagai uang beli rokok dan kami mendapat jaminan saat gagal panen," katanya.

Karena itulah, hampir semua petani di Kota Mataram rata-rata sudah masuk menjadi peserta AUTP, bahkan sudah ada petani melakukan klaim terhadap lahan pertanian yang gagal panen.

Menurutnya, potensi lahan pertanian gagal panen cenderung terjadi pada lahan pertanian di bagian Selatan karena areal pertanian yang terendam saat musim hujan akibat kondisi wilayah yang berada di bagian hilir.

Sementara itu potensi gagal panen akibat kekeringan di musim kemarau kemungkinannya sangat kecil meskipun di daerah hulu sebab kekeringan di Kota Mataram tidak seperti di daerah-daerah lain.

"Kendati musim kemarau, petani kita masih bisa menanam palawija apalagi kita juga melaksanakan program bantuan pembuatan sumur dangkal," katanya.

Mutawalli menambahkan, jumlah petani di Kota Mataram saat ini sekitar 2.000 orang, dengan lahan pertanian yang masih ada sekitar 1.500 hektare.