Mataram (ANTARA) - Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki sebanyak 222 jenis hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang bisa dimanfaatkan oleh warga di sekitar kawasan.
Ketua tim identifikasi HHBK, M. Faisyal, MY, di Mataram, Senin, menjelaskan, sebanyak 222 jenis HHBK tersebut terdiri dari 115 jenis tumbuhan dan tujuh jenis hewani yang terdiri dari lebah madu dan ikan air tawar yang berada di kawasan Danau Segara Anak.
Seluruh HHBK itu terdapat di dua zona pemanfaatan tradisional yang ada di kawasan TNGR. Zona pemanfaatan tradisional tersebut berada di wilayah Resort Joben yang mencakup dua desa yakni Desa Persiapan Pesanggrahan dan Desa Perian, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur.
Selanjutnya, di wilayah Resort Kembang Kuning yang mencakup dua desa yakni Desa Jurit dan Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur.
"HHBK yang ada di kawasan zona pemanfaatan tradisional itu telah diidentifikasi pada 2009, dengan tujuan untuk mengenal jenis-jenis HHBK yang ada di kawasan TNGR, sehingga bisa dilakukan upaya pembinaan dan pengembangan habitat," ujarnya.
Ia menjelaskan, sesuai Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) Nomor 35 tahun 2007, HHBK adalah hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani dan turunannya yang berasal dari hutan kecuali kayu yang berasal dari hutan.
HHBK yang ada di kawasan zona pemanfaatan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum terutama yang berada di kawasan untuk membantu meningkatkan pendapatannya dengan cara-cara yang ramah lingkungan.
"Salah satu tujuan pemanfaatan HHBK dalam pemberdayaan masyarakat di daerah penyangga kawasan konservasi adalah meningkatkan sosial ekonomi masyarakat yang ada di daerah penyangga," jelasnya.
Faisyal menyebutkan, salah satu jenis HHBK yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar kawasan yakni pakis. Flora keluarga paku-pakuan ini merupakan salah satu potensi biodiversity di kawasan TNGR yang sangat penting.
Selain dimanfaatkan oleh masyarakat baik untuk sayur, anyaman, media tanam dan manfaat lainnya. Flora jenis ini merupakan salah satu vegetasi penutup tanah (groun cover) yang banyak dijumpai di kawasan TNGR dan berfungsi mengurangi atau mencegah banjir.
"Setiap hari ibu-ibu masuk ke kawasan zona pemanfaatan memetik pakis untuk dijual ke pedagang pengumpul. Anak-anak setiap pulang sekolah juga ikut membantu orang tuanya," ujarnya.(*)