PHRI NTB komitmen dukung gerakan bebas sampah

id PHRI,NTB,Bebas Sampah,Zero Waste,Pariwisata NTB

PHRI NTB komitmen dukung gerakan bebas sampah

Jajaran BPD Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Provinsi Nusa Tenggara Barat saat menggelar konsolidasi sekaligus silahturahmi dengan sejumlah pelaku wisata di tiga Gili Trawangan, Meno, Air (Tramena), di Lombok Utara pada Minggu (22/12/2019). (ANTARA/PHRI NTB/dok).

Mataram (ANTARA) - Jajaran BPD Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Provinsi Nusa Tenggara Barat berkomitmen mendukung gerakan program "zero waste" bebas sampah yang digaungkan Pemerintah Provinsi NTB.

Ketua BPD PHRI NTB, Ni Ketut Wolini di Mataram, Senin, menegaskan faktor kebersihan dan keamanan di sebuah destinasi juga menjadi faktor penting dalam dunia pariwisata.

"Di semua destinasi juga begitu. Pecuma jika atraksi bagus, aksesbilitas tersedia, dan amenitas juga mewah, tapi di destinasinya kotor dan kurang aman, sehingga PHRI mendorong juga untuk program "zero waste ini," ujarnya.

PHRI kata Wolini, menilai pariwisata bukan hanya sekadar keindahan atraksi, kemudahan aksesbilitas, dan amenits semata. Tapi juga keindahan dan kebersihan serta keamanan dan kenyamanan destinasi.

Ia menambahkan, PHRI sendiri sudah menggelar konsolidasi sekaligus silahturahmi dengan sejumlah pelaku wisata di tiga Gili eksotis, Trawangan, Meno, Air (Tramena), di Lombok Utara pada Minggu (22/12) di Pondok Santi, Gili Trawangan, dihadiri sejumlah owner/pengelola Hotel dan Restaurant dari Gili Air, Meno dan Trawangan, Kadus Trawangan, Langlang, dan Tokoh Masyarakat.

Ketua BPD PHRI NTB, Ni Ketut Wolini didampingi jajaran pengurus lainnya seperti H Affan Ahmad, dan I Gede Gunanta juga menggelar sosialisasi program PHRI NTB ke depan.

PHRI NTB mengajak para pengusaha Hotel dan Restaurant di Gili untuk bergabung sebagai anggota dan selanjutnya bersama-sama membangun dan mengembangkan pariwisata NTB.

"Semua program pengembangan kepariwisatan kita bisa tercapai dengan baik hanya dengan sinergitas antara semua pihak, termasuk PHRI," kata Ketut Wolini.

Wolini mengatakan, kedatangan jajaran PHRI NTB ke Gili Trawangan dilakukan untuk membangun kebersamaan dan sinergitas dengan para pelaku wisata yang ada di tiga Gili.

Selain itu, juga untuk berdiskusi dan menyerap aspirasi dan masukan para pelaku wisata di Gili terhadap pengembangan pariwisata NTB ke depan.

"Program NTB zero waste termasuk salah satu yang menjadi topik pembahasan dalam diskusi. PHRI NTB mendukung penuh program pemerintah provinsi NTB ini," katanya.

Para pelaku wisata di tiga Gili menyambut baik jajaran PHRI NTB. Dalam diskusi mereka juga menyampaikan beberapa saran dan masukan.

Misalnya saja terkait kurangnya sarana pengangkut sampah dari tiga Gili. Hal ini dinilai penting untuk mendukung program Zero Waste.

Selain itu mereka juga menekankan soal faktor keamanan dan kenyamanan.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini menyampaikan bahwa PHRI memang bukan pengambil kebijakan. Namun PHRI akan berupaya maksimal menampung dan menyampaikan aspirasi para pelaku wisata di tiga Gili kepada para stakeholders terkait, termasuk Pemda Lombok Utara dan juga Pemprov NTB.