Tujuh siswa SD keracunan makanan

id Siswa keracunan, di Batang

Tujuh siswa SD keracunan makanan

Salah seorang keluarga siswi korban keracunan di Sekolaha Dasar Negeri Proyonanggan 6 Kecamatan Batang, Kabupaten Batang sedang memapah korban keracunan. (Foto: Kutnadi)

Batang (ANTARA) - Tujuh siswa Sekolah Dasar Negeri Proyonanggan 6 Kabupaten Batang, Jawa Tengah, keracunan setelah mengkonsumsi jajanan kornet yang mereka beli dari pedagang yang berjualan di sekitar sekolahnya, Kamis siang.

Kepala SDN Proyonanggan 6 Nur Nasetia Nugroho di Batang, Kamis, mengatakan bahwa peristiwa keracunan tersebut diketahui oleh pihak sekolah saat beberapa siswa mengalami muntah-muntah usai jam istirahat kedua.

"Saat itu, kami tidak mengetahui jika beberapa siswa tersebut mengalami keracunan. Akan tetapi, melihat kondisi siswa, kami langsung melarikan para korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalisari Batang agar segera mendapat pertolongan medis," katanya.

Tujuh siswa tersebut adalah Caterine Eryta, Dinda Ayu, Kayla Marsha, Safa Tifa, Sekar Maysella, Tasanne Hafizah, dan Zia Monera.

Ia mengatakan pihak sekolah sudah menginformasikan kejadian tersebut kepada Dinkes Kabupaten Batang agar mengambil mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para siswa tersebut.

"Kami sudah informasikan kejadian ini dan Dinas Kesehatan pun langsung melakukan pengecekan dan mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para siswa antara lain jenis nugget dan sosis," katanya.

"Sampel makanan itu akan diuji laboratorium untuk diketahui kandungannya dan butuh waktu minimal dua minggu," kata dia.

Korban Safa Tifa Balqista mengatakan dirinya merasakan pusing, mual, dan muntah setelah mengkonsumsi nugget yang dibeli di dekat sekolah.

"Saya beli nugget yang digoreng saat jam istirahat. Namun saat masuk kelas dan jam pelajaran mendadak badan terasa lemas, kepala pusing, perut mual, dan muntah. Hal yang sama juga dialami oleh teman lainnya," katanya.

Sementara itu, Seksi Pelayanan Medik dan Nonmedik RSUD Kalisari Batang Nur Hidayati mengatakan tujuh korban yang mengalami keracunan sudah tertangani dan kondisinya sudah membaik.

"Alhamdulillah, (kondisi korban) sekarang sudah mendapat penanganan dan sudah diperbolehkan pulang semuanya karena gejala keracunan tidak berlebihan," katanya.