Tokyo (ANTARA) - Pengacara Jepang yang mewakili Carlos Ghosn, termasuk pengacara utama Junichiro Hironaka, menyatakan mundur pada Kamis setelah kaburnya mantan bos produsen mobil Nissan itu ke Lebanon dari Jepang, di mana ia sedang berjuang menghadapi tuduhan pelanggaran keuangan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email, Hironaka mengatakan semua orang yang terlibat dalam kasus di tempat praktiknya telah mengundurkan diri. Tapi seorang juru bicara di sana menolak untuk memberikan alasan.
Pengacara kedua dari tiga orang tim hukum Ghosn, yaitu Takashi Takano, juga berhenti pada Kamis, menurut seorang pejabat di kantornya.
Seseorang yang menjawab telepon di kantor pengacara ketiga, Hiroshi Kawatsu, mengatakan dia tidak tahu apakah dia masih mewakili mantan eksekutif otomotif itu.
Ghosn, yang melarikan diri dari Tokyo bulan lalu, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Beirut dengan istrinya Carole bahwa dia senang tinggal di Lebanon selama sisa hidupnya dan mengklaim dia diperlakukan secara "brutal" selama penahanan dan jaminan di Jepang.
Carole mengatakan dia "sudah selesai dengan Jepang".
Jepang telah mengeluarkan pemberitahuan buron internasional untuk pasangan itu, yang berarti keduanya akan tinggal di Lebanon sebagai buron dan dapat ditangkap jika mereka meninggalkan negara mereka.
Hironaka, yang sebelumnya menyatakan kekecewaannya atas keputusan kliennya untuk melarikan diri, mengatakan dia akan berhenti begitu Ghosn menyelesaikan urusannya.
Kasus ini telah memberikan sorotan tajam pada sistem peradilan Jepang, memicu pertempuran publisitas yang sengit antara mantan pengusaha dan Menteri Kehakiman Masako Mori, yang telah menggambarkan kritik Ghosn sebagai "benar-benar tak tertahankan."
Ghosn menghabiskan lebih dari 120 hari di pusat penahanan Tokyo dan diinterogasi hampir setiap hari, sering selama lebih dari tujuh jam tanpa pengacaranya, Takano mengatakan.
Jaksa menanyai dia selama 43 hari pertama tanpa istirahat, termasuk Natal dan Hari Tahun Baru.
Pada Kamis, Ghosn berteman dengan orang asing lainnya, jurnalis olahraga Australia Scott McIntyre, yang ditahan selama 44 hari karena melakukan pelanggaran dalam upaya untuk mendapatkan informasi tentang anak-anaknya yang hilang. Dia mengaku bersalah atas tuduhan itu dan dibebaskan pada Rabu dengan hukuman percobaan enam bulan.
Berbicara di sebuah konferensi pers, McIntyre, yang ditahan di pusat penahanan yang sama dengan Ghosn di bagian barat Tokyo, menggambarkan kondisi di sana sebagai "penyiksaan".
Para pejabat Jepang menolak kritik semacam itu, mengatakan sistem peradilan itu manusiawi dan melindungi hak asasi manusia.
McIntyre mengatakan lampu menyala 24 jam sehari, sehingga mustahil untuk tidur lebih dari satu jam di malam hari, dan bahwa beberapa rekan tahanannya mengatakan kepadanya bahwa mereka terpaksa mengakui kejahatan yang tidak mereka lakukan untuk mempersingkat waktu penahanan.
Berita Terkait
Tahanan kabur dari PN Cianjur ditangkap lagi
Minggu, 7 April 2024 17:56
Indonesia-Singapura berlakukan perjanjian ekstradisi buronan per 21 Maret 2024
Sabtu, 30 Maret 2024 8:10
Berstatus DPO, Polisi tangkap pendiri robot trading Viral Blast yang buron
Sabtu, 27 Januari 2024 18:13
Imigrasi Jakut contohkan kerja sama keimigrasian
Selasa, 21 November 2023 6:06
Polisi Sergai tangkap buronan tersangka curanmor
Minggu, 5 November 2023 6:07
Imigrasi menangkap buronan US Marshals atas permintaan Konjen Amerika
Selasa, 31 Oktober 2023 21:09
Buronan terpidana korupsi dari Papua Barat dibekuk
Senin, 30 Oktober 2023 7:15
Kejari Mataram-NTB melakukan eksekusi penahanan buron pengemplang pajak
Jumat, 27 Oktober 2023 17:04