OPD Pemprov NTB terbuka berbagi informasi bagi publik

id Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB,Keterbukaan Informasi Publik,OPD NTB,OPD berbagi informasi

OPD Pemprov NTB terbuka berbagi informasi bagi publik

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Nusa Tenggara Barat (NTB), I Gede Putu Aryadi. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Nusa Tenggara Barat berupaya mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB guna membenahi pengelolaan informasi dalam mendorong keterbukaan informasi publik.

"Keterbukaan informasi publik akan menambah kepercayaan masyarakat yang pada gilirannya mendorong partisipasi publik dan militansi menyukseskan NTB Gemilang," kata Kepala Dinas Diskominfotik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, saat menjadi narasumber pada Workshop Jurnalistik dan Pengelolaan Media Sosial, yang digelar oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Selasa.

Dikatakannya, di tingkat nasional NTB meraih predikat tertinggi sebagai Badan Publik Informatif Tahun 2019. Namun kenyataannya, OPD dan badan publik di lingkup pemerintah provinsi sendiri belum maksimal mengelola informasi untuk publik.

"Kontras dengan prestasi kita ditingkat Nasional, ini pekerjaan rumah bagi kita bersama untuk terus mendorong pengelolaan informasi untuk dapat di akses publik. Apalagi, sesuai visi NTB Gemilang, dengan misi NTB Bersih dan Melayani , transparansi dan keterbukaan informasi publik menjadi prioritas dalam rangka membangun kepercayaan publik," tegas mantan Irbansus Inspektorat NTB ini.

"Jika masyarakat sudah percaya terhadap pemerintah, maka kepedulian masyarakat untuk mensukseskan pembangunan dan program pemerintah akan terwujud. Apalagi Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah, telah menegaskan agar badan publik yang mengelola informasi, membuka keran informasi seluas-luasnya untuk masyarakat," lanjut mantan Kepala LPSE NTB ini.

Kepala Dinas Kominfotik ini juga memberikan sejumlah tips menulis berita yang baik. Menurutnya, berita adalah sebuah informasi dari suatu peristiwa yang dilaporkan atau disajikan kepada khalayak. Tapi tidak semua peristiwa layak ditulis menjadi sebuah berita. Syaratnya, kata Aryadi adalah peristiwa itu penting untuk diketahui oleh sebagian besar khalayak dan menarik. Karena disajikan dengan kalimat atau bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh masyarakat, terang Gde.

"Penting agar berita itu mampu menjadi informasi yang jelas dan akurat bagi masyarakat dan mampu menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pembaca. Sajikan kepada publik berita yang penting dan menarik agar publik mau membaca dan mampu mempengaruhi publik untuk melakukan sesuatu kearah kebaikan. Atau sebaliknya tidak melakukan sesuatu yang kontra produktif," jelas Gede.

Gede mengingatkan agar 60 orang peserta workshop yang merupakan pengelola informasi dari BPOM Mataram ini dapat mengelola informasi dengan baik sesuai tupoksi BPOM yaitu memberikan informasi produk obat dan makanan yang efektif dan bermutu sehingga mampu menarik masyarakat untuk membaca kontennya.

Kepala BPOM di Mataram Ni Gan Suarningsih, menegaskan bahwa kegiatan worksop dimaksudkan untuk meningkatkan SDM pengelola media sosial dan media lainnya dengan BPOM. Bahkan, di Mataram menyambut era digital 4.0, yang menuntut BPOM untuk mempu memberikan informasi yang menarik dan bermutu.