Mataram (ANTARA) - Penyidik yang menangani kasus dugaan penganiayaan santriwati NI asal Ende, Nusa Tenggara Timur, dari Kepolisian Resor Kota Mataram memeriksa tenaga kesehatan yang berada di Lombok Timur.
Kepala Satreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama di Mataram, Selasa, mengatakan bahwa pemeriksaan berlangsung hari ini di Lombok Timur.
"Jadi, tim yang berangkat ke Lombok Timur hari ini tujuannya melakukan pemeriksaan terhadap tenaga kesehatan untuk minta penjelasan terkait dengan visum et repertum santriwati NI," kata Yogi.
Tenaga kesehatan yang diperiksa, kata dia, mulai dari klinik dr. Candra, Puskesmas Labuhan Haji, hingga RSUD dr. Raden Soedjono di Lombok Timur.
"Dari tiga lokasi itu, ada tujuh tenaga kesehatan yang kami periksa," ujarnya.
Kasatreskrim menjelaskan bahwa tiga fasilitas kesehatan tersebut tercatat sebagai lokasi yang pernah memberikan penanganan medis terhadap santriwati NI sebelum akhirnya meninggal pada Sabtu pagi (29/6) di RSUD dr. Raden Soedjono Lombok Timur.
"Termasuk penjelasan dari tenaga medis RSUD dr. Raden Soedjono. Di sana sudah ada kami lihat keterangan hasil visum yang naik ke media. Kami ingin dapat gambaran jelasnya," ucap dia.
Baca juga: Kemenag buat kebijakan baru susul kasus penganiayaan santriwati di Lobar
Baca juga: Polisi terima hasil visum santriwati korban penganiayaan di Ponpes Al-Aziziyah Lobar
Selain tujuh tenaga kesehatan, lanjut dia, penyidik dalam agenda di Lombok Timur juga memeriksa tiga warga, salah satunya orang tua dari rekan santriwati NI yang kali pertama memfasilitasi santriwati NI masuk rumah sakit.
"Jadi, ada 10 saksi yang diperiksa pada hari ini di Lombok Timur, tujuh dari tenaga kesehatan, tiga lainnya dari warga, salah satunya orang tua dari rekan santriwati NI," kata Yogi.
Berita Terkait
LPA Mataram dampingi saksi anak kasus penganiayaan santriwati Ponpes Al-Aziziyah
Senin, 8 Juli 2024 17:36
Ponpes Aziziyah Lobar dukung kepolisian ungkap penyebab kematian santriwatinya
Kamis, 4 Juli 2024 20:44
Kejaksaan nyatakan berkas korupsi proyek rumah sakit di Dompu lengkap
Selasa, 2 Juli 2024 18:04
Kasus penyelundupan 6 ton pupuk subsidi di KSB masuk penyidikan kepolisian
Rabu, 13 September 2023 19:06
Polisi periksa 50 saksi kasus penganiayaan santriwati di Ponpes Al-Aziziyah
Selasa, 30 Juli 2024 15:57
Polisi periksa 8 saksi kasus penganiayaan santriwati Ponpes Al-Aziziyah
Rabu, 17 Juli 2024 16:33
Ayah santriwati korban penganiayaan di Ponpes Al-Aziziyah minta perlindungan LPSK
Rabu, 17 Juli 2024 16:18
Polisi panggil 14 saksi kasus penganiayaan santriwati di Ponpes Al-Aziziyah
Kamis, 11 Juli 2024 12:27