Polresta Mataram mengungkap kasus jambret "handphone"

id penangkapan jambret,polresta mataran,butuh dana cepat

Polresta Mataram mengungkap kasus jambret "handphone"

Satreskrim Polresta Mataram Iptu Wahid Joni Atmaja (tengah) didampingi jajarannya menunjukkan tersangka kasus jambret "handphone" dalam konferensi persnya di Mapolresta Mataram, NTB, Senin (28/1/2020). (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mataram, Nusa Tenggara Barat, berhasil mengungkap kasus jambret handphone dengan menangkap seorang pria berinisial SR (37), yang diduga sebagai pelaku.

Kepala Bagian Operasional Satreskrim Polresta Mataram Iptu Wahid Joni Atmaja di Mataram, Senin, mengatakan, identitasnya berhasil terungkap dari keterangan korban yang masih mengingat nomor pelat kendaraan pelaku saat beraksi.

"Berangkat dari keterangan korban, pelaku akhirnya berhasil kita dapatkan dan kita tangkap di rumah orang tuanya," ungkap Joni.

Pelaku SR yang ditangkap di rumah orang tuanya di Lingkungan Pejeruk Desa, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, kini telah diamankan di Mapolresta Mataram.

Dalam pemeriksaannya, SR yang kali pertama melakukan aksi pencurian ini mengaku terpaksa menjabret handphone korban karena butuh uang untuk membayar tagihan kredit kendaraan pribadinya.

"Jadi dia ini mengakunya kepepet untuk bayar tagihan motor. Karena melihat ada kesempatan, jadi dia memberanikan diri untuk merampas handphone korban," ujarnya.

Namun demikian, handphone yang dirampas dari dashboard kendaraan roda dua milik korban ketika melintas di Jalan Dr. Soedjono, kawasan Lingkar Selatan, itu belum dijual atau sampai digadaikan. Melainkan barang bukti turut berhasil diamankan ketika menangkap SR di rumah orang tuanya.

"Rencananya memang dia mau jual, tapi duluan ke tangkap," ucapnya.

Lebih lanjut, Joni dari kasus ini mengimbau warga agar lebih waspada ketika sedang berkendara di jalan raya yang situasinya sepi. Untuk terhindar dari target pencurian, Joni mengingatkan warga untuk menyimpan barang berharganya di tempat yang lebih aman.

"Seperti simpan handphone di dashboard, itu kan bisa mengundang niat jahat pelaku. Jadi kalau sedang bepergian, jangan simpan barang berharga di tempat yang mudah terlihat orang, kalau bisa disembunyikan," kata dia.