Dua Korban Kapal Tenggelam Meninggal Teridentifikasi dari Lombok

id kapal tenggelam

Dua Korban Kapal Tenggelam Meninggal Teridentifikasi dari Lombok

Petugas mengevakuasi korban meninggal tenggelamnya kapal yang mengangkut sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Teluk Mata Ikan, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (2/11). (ANTARA FOTO/M N Kanwa/aww/16) (1)

"Yang sudah berhasil di indentifikasi terdiri dari empat wanita dewasa, dua laki-laki dewasa, dan satu bayi perempuan usia tujuh bulan"
Batam (Antara NTB) - Sebanyak tujuh dari 18 jenazah TKI korban tenggelam perairan di Batam pada Rabu dinihari berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Kepri, dua di antaranya dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
        "Yang sudah berhasil di indentifikasi terdiri dari empat wanita dewasa, dua laki-laki dewasa, dan satu bayi perempuan usia tujuh bulan," kata Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, Batam, Kamis.
        Yang sudah teridentifikasi atas nama Mahrun (49) asal Lombok Tengah, Siti Maysarah (27) Blora Jawa Tengah dan Putrinya bayi 7 bulan bernama Aprilia Sukwati, Aisyah (27) Lombok Timur, Supriadi (51) Jawa Timur, Desiyana  (44) Punggur Batam, dan Maysarul (49) Probolinggo, Jawa Timur.

        "Kami sudah menghubungi pihak keluarga korban agar jenazah segera bisa dikirim ke daerah asal. Biaya akan ditanggung negara," kata dia.

        Hingga saat ini, kata dia, tim dokter forensik masih berupaya keras mengidentifikasi 11 orang jenazah lainnya dengan mengumpulkan berbagai data pendukung.

        "Yang lain masih diidentifikasi. Tiga lagi kemungkinan bisa segera dipastikan identitasnya dan akan dirilis," kata Sam.

        Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kepri AKBP Jarot Wibowo mengatakan pihaknya sedikit mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi karena data pasti penumpang tidak ada.

        "Kebanyakan yang sudah teridentifikasi karena jazadnya dikenal sama penumpang lain yang selamat. Ada yang kenal waktu berada di Malaysia," kata dia.

        Ia mengatakan enam dokter bantuan dari Mabes Polri sudah sampai di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk membantu identifikasi korban meninggal yang sudah ditemukan.

        "Mereka akan membantu kami agar proses identifikasi bisa lebih cepat," kata Jarot.

        Jarot mengatakan semua korban meninggal akan diidentifikasi di RS Bhayangkara Polda Kepri sehingga akan lebih fokus.

        "Semua jenazah akan dibawa ke sini. Kami juga sudah siapkan dua kontainer pendingin agar mampu menampung semua jenazah jika sudah ditemukan," kata dia.

Editor: Santoso
(*)