Kemarin di NTB: PDP Sumbawa Barat meninggal dunia hingga NTB alokasikan Rp80 miliar untuk warga miskin dampak COVID-19

id Corona,Covid-19,NTB

Kemarin di NTB: PDP Sumbawa Barat meninggal dunia hingga NTB alokasikan Rp80 miliar untuk warga miskin dampak COVID-19

Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, HW Musyafirin.

Mataram (ANTARA) - Beragam berita dan peristiwa di Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya pada Minggu (5/4) telah diwartakan Kantor Berita ANTARA Biro NTB.

Berikut kami hadirkan beberapa berita terpopuler kemarin yang masih layak dibaca kembali sebagai informasi serta referensi sebelum memulai aktivitas Anda.

2 hari dirawat, satu PDP asal Sumbawa Barat 

Seorang remaja berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), AI (16) asal Sumbawa Barat yang dirawat di Rumah Sakit HL Manambai Abdul Kadir, Kabupaten Sumbawa sejak dua hari lalu, meninggal dunia pada Minggu dinihari.

"Iya, pasien tersebut telah meninggal dan seluruh penanganan sejak awal hingga meninggal dilakukan sesuai SOP atau protokol pencegahan dan penanganan Covid19," kata Bupati Sumbawa Barat (KSB), HW Musyafirin, dalam konferensi persnya di Taliwang, Minggu.

Jenazah AI langsung dijemput oleh ambulans dari RSU Asy-syifa untuk dibawa dan dimakamkan di Taliwang sesuai protap COVID-19.

Berdasarkan keterangan keluarga, sebelumnya AI dirawat di RSU Selong Lombok Timur dengan keluhan lemah, gusi berdarah, ruam di kulit serta kemerahan di sekitar mata.

Setelah dua hari dirawat, pasien ke luar dari RSU Selong atas permintaan sendiri dan dibawa pulang ke rumah keluarganya di Rarang Lombok Timur.

Tanggal 2 April 2020 lalu, AI dibawa pulang ke Taliwang dan dirawat di RSU Asy-syifa dengan keluhan batuk, demam, gusi berdarah, mimisan, lemah dan sulit BAB.

"Karena kondisinya tidak berangsur baik dan pasien punya riwayat perjalanan dari daerah terjangkit maka pasien dirujuk ke Sumbawa Besar," jelasnya.

Untuk mengetahui status pasien positif atau tidaknya, masih menunggu hasil swab yang telah dilakukan pihak RS Manambai.  

Bupati KSB berharap kepada segenap masyarakat untuk tetap tenang, jujur saat dilakukan screening, dan menerapkan dan mengikuti himbauan pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19.

"Ikuti imbauan pemerintah seperti physical distancing, hindari keramaian, kurangi aktivitas di luar rumah dan cuci tangan dengan sabun di air mengalir," tegasnya.

Baca juga: 2 hari dirawat, satu PDP asal Sumbawa Barat meninggal dunia di rumah sakit

NTB alokasikan Rp80 miliar untuk warga miskin 

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp80 miliar untuk program jaring pengaman sosial yang diperuntukkan kepada warga miskin untuk mengantisipasi dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan akibat wabah virus corona jenis baru penyebab COVID-19.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi NTB, H. Ridwan Syah , Minggu mengatakan, konsep jaring pengaman sosial (JPS) yang disiapkan Pemprov NTB tidak saja menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup minimal, namun juga bagaimana menciptakan stimulus ekonomi di daerah.

"Dalam penanganan wabah ini kita melawan corona sekaligus memberdayakan ekonomi lokal. Karenanya dalam konsep yang kita siapkan kita beri nama JPS Gemilang," ujarnya.

Ia menjelaskan, JPS Gemilang ini rencananya akan meng-cover kebutuhan hidup masyarakat miskin dan hampir miskin yang tidak ter-cover JPS Pusat selama 3 bulan dalam bentuk seperti sembako, produk-produk perikanan, obat-obatan, vitamin, dan masker.

"Diarahkan agar menggunakan produk lokal sekaligus untuk memberdayakan UKM dan IKM di NTB," kata Koordinator Gugus Tugas Dampak Sosial Ekonomi COVID-19 Pemprov NTB itu.

Ia menyebutkan, total penerima bantuan paket sembako ini sejumlah 105.000 kepala keluarga (KK), yang terdiri dari 73.000 KK miskin dan hampir miskin yang tidak mendapatkan bantuan JPS pusat (PKH dan Bantuan Sembako) dan 32.000 KK kelompok masyarakat sektor formal dan informal serta dunia usaha yang terdampak.

"Sedangkan anggaran JPS Gemilang yang disiapkan selama 3 bulan sementara dialokasikan sebesar Rp80 Miliar yang bersumber dari dana Belanja Tak Terduga (BTT), realokasi belanja, serta anggaran program-program lain yang dijadwal ulang. Pembiayaan dan distribusi bantuan JPS juga akan disinergikan dengan pemerintah kabupaten/kota," jelasnya.

Lebih lanjut, Ridwan menyatakan, mengenai hal lainnya, saat ini program JPS pemerintah pusat berupa pembebasan dan keringanan tagihan listrik untuk 450 VA dan 900 VA sudah bisa dinikmati masyarakat. Keringanan ini diberikan kepada 868.637 pelanggan se-NTB, dengan kategori gratis 100 persen untuk pelanggan R1-450 VA sebanyak 566.335 pelanggan dan diskon 50% untuk pelanggan R1-900 VA sebanyak 302.302 pelanggan.

"Bantuan keringanan pembayaran listrik ini juga akan diberikan selama 3 bulan mulai dari bulan April sampai dengan Juni 2020," katanya.

Baca juga: NTB alokasikan Rp80 miliar untuk warga miskin mengatasi dampak COVID-19

Masa libur siswa di Sumbawa Barat diperpanjang hingga 18 April 2020

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memutuskan memperpanjang libur sekolah mulai dari PAUD hingga SMP sampai 18 April 2020 mendatang karena pencegahan penyebaran COVID-19. 

"Ini untuk memastikan bahwa di tengah situasi meluasnya wabah corona, layanan pendidikan tetap berjalan efektif," katanya seusai melaksanakan video conference dengan 22  Kepala Sekolah tingkat TK, SD dan SMP sederajat se-KSB di Gedung Graha Fitrah, Sabtu (4/4).

Sebelumnya Pemda KSB memutuskan merumahkan seluruh siswa sejak tanggal 23 Maret lalu sampai 6 April 2020. Namun karena pandemi Covid19 dan melarang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maka libur sekolah diperpanjang. 

Keputusan perpanjang libur sekolah juga diputuskan dari masukan-masukan sejumlah kepala sekolah yang mengikuti video conference perlu atau tidaknya dilakukan perpanjangan waktu libur atau belajar dari rumah selama wabah corona.

Sejumlah kepala sekolah mengusulkan, agar libur diperpanjang, para siswa cukup belajar dari rumah secara online atau dengan cara yang disepakati sekolah masing-masing.

Usai menggelar video conference yang dihadiri ketua DPRD KSB, Kaharuddin Umar, Bupati langsung menandatangani surat edaran tentang perpanjangan libur sekolah bagi siswa.

"Ini dilakukan untuk menjaga peserta didik dan warga sekolah dari penyebaran Covid19," katanya.

Bupati menegaskan, hakekat dari edaran tersebut bukanlah libur sekolah tetapi sekolah dari rumah.

"Jadi siswa belajar dari rumah, sedangkan guru atau ASN tetap masuk kerja," jelasnya.

Begitu juga masyarakat yang bekerja sebagai petani, pedagang, dan lain-lain agar tetap bekerja seperti biasanya namun tetap waspada dan mempedomani protokol kesehatan dalam penanganan covid19 seperti tetap menjalankan social distancing, rajin cuci tangan pakai sabun, serta menjaga prilaku hidup bersih dan sehat.

"Saya berharap ini yang terakhir, semoga setelah tanggal 18 April nanti siswa dapat kembali belajar seperti biasa lagi," tuturnya.

Selama wabah corona menyebar, Pemda KSB telah melakukan berbagai upaya untuk memutus mata rantai penyebarannya termasuk membentuk posko-posko di setiap pintu masuk KSB.

Baca juga: Masa libur siswa di Sumbawa Barat diperpanjang hingga 18 April 2020