Mataram, 19/10 (ANTARA) - Investor nasional PT Tawang Swasti Rawikara, berminat mengembangkan singkong casava atau singkong yang tidak dikonsumsi untuk bahan baku bioetanol di tiga kabupaten dalam wilayah Nusa Tenggara Barat.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Nusa Tenggara Barat (NTB) H.Rosiadi Sayuti membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi di Mataram, Selasa.
"Ada rencana investasi seperti itu, dan pada prinsipnya Pemerintah Provinsi NTB 'welcome' karena investasi itu bakal mendatangkan nilai ekonomi cukup tinggi," ujarnya.
Informasi yang diterima Pemprov NTB menyebutkan, PT Tawang Swasti Rawikara, berminat mengembangkan singkong casava dalam jumlah besar di tiga kabupaten di Pulau Lombok.
Salah satu lokasi pengembangan singkong casava itu di Ijo Balit, Kecamatan Korleko, Kabupaten Lombok Timur, sekitar 50 kilometer arah timur Mataram. Dua lokasi lainnya berada di wilayah Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah.
Areal pengembangan singkong untuk bahan baku bioetanol itu merupakan lahan kritis atau lahan marginal namun cukup subur untuk menghasilkan singkong casava sesuai harapan.
Dikabarkan, PT Tawang Sari Rawikara telah menyediakan 100 ribu stek singkong casava untuk delapan jenis varietas guna ditanami pada areal seluas 30 ribu hektare di tiga lokasi.
Lahan pengembangan singkong casava seluas 30 ribu hektare itu merupakan bagian dari 600.792 hektare lahan kering di wilayah NTB yang cukup potensial untuk menghasilkan sedikitnya 150 ribu kiloliter/tahun atau setara dengan 931.677 ton ubi kayu.
Bahkan, investor nasional itu juga akan membangun pabrik pengolahan singkong baik yang dikonsumsi maupun tidak di wilayah NTB.
Komoditas lain yang juga akan dikembangkan yakni ubi jalar, jagung dan tebu.
Perusahaan itu telah menyediakan anggaran 100 juta dolar AS untuk pengembangan singkong dan komoditas lainnya di Pulau Lombok.
Menurut Rosiadi, pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan para pemilik lahan guna mensukseskan rencana investasi singkong casava itu.
"Kalau lahan pemerintah yang digunakan agak sulit, kami akan koordinasikan dengan para pemilik lahan di lokasi yang menjadi sasaran pengembangan singkong itu. Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar," ujarnya.(*)