Penggali makam mahasiswi tewas tergantung di ventilasi sakit mimpikan arwah almarhum minta dikembalikannya bagian tubuhnya

id Gantung diri

Penggali makam mahasiswi tewas tergantung di ventilasi sakit mimpikan arwah almarhum minta dikembalikannya bagian tubuhnya

Tim dokter forensik membawa hasil autopsi jenazah LNS di TPU Karang Medain, Mataram, NTB, Senin (3/8/2020). (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - Penggali makam mahasiswi berinisial LNS mengalami jatuh sakit setelah kedatangan arwah almarhum dalam mimpi kata Yan Mangandar, pengacara keluarganya dari Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat.

"Petugas yang menggali makamnya telepon ke saya. Mereka pada sakit semua setelah didatangi arwah almarhum dalam mimpi. Mereka diminta kembalikan bagian tubuhnya (almarhum)," kata Yan Mangandar di Mataram, Selasa.

Tim dokter forensik dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda NTB pada saat melakukan autopsi, Senin (3/8) lalu, membawa uterus atau rahim jenazah LNS.

Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa sebelumnya menjelaskan, alasan tim dokter membawa rahim almarhum LNS untuk mendalami dugaan awal yang muncul dari hasil olah TKP dan keterangan visum rumah sakit.

"Jadi uterus, rahimnya, dibawa untuk diperiksa lebih lanjut karena dokter tidak bisa simpulkan di tempat (autopsi di pemakaman)," kata Kadek Adi.

Proses autopsi jenazah dilaksanakan sesuai dengan permintaan keluarga almarhum LNS.  Menurut pihak keluarga, ada hal yang janggal dari kematian LNS. Pihak keluarga menduga LNS meninggal bukan karena gantung diri.

Kejanggalan itu didapatkan mulai dari proses memandikan jenazah sampai pemakamannya di TPU Karang Medain, Kota Mataram, pada Minggu (26/7) lalu. Selain luka lebam, ada juga bercak darah yang keluar dari bagian bawah perut jenazah.

LNS yang baru diterima lulus sebagai mahasiswi di Program Magister Hukum, Universitas Mataram itu ditemukan tidak bernyawa pada Sabtu sore (25/7), sekitar pukul 16.30 Wita, di salah satu rumah yang ada di Perumahan Royal Mataram, kawasan Lingkar Selatan, Kota Mataram.

Jenazahnya ditemukan oleh Titi, teman dekatnya dengan kondisi tergantung seutas tali jemuran di ventilasi bagian dalam rumah.